10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JURNAL EDUKASI IGImereka. Bagaimana dengan siswa-siswa Deborahsendiri? Apa yang memotivasi mereka untuk belajar?Akhirnya, Deborah melakukan pengumpulan datamelalui survei, wawancara, analisa buku rapor, danmelakukan analisis data presensi siswa.Tujuan dari pengumpulan data ini adalahuntuk menjawab beberapa pertanyaan, yakni (1)bagaimana presensi siswa mempengaruhi performansisiswa?; (2) bagaimanakah pengaruh sesama temandalam membuat siswa menyelesaikan pekerjaansekolahnya?; (3) bagaimanakah orang dewasa (orangtua, guru) mempengaruhi kesuksesan siswa?; dan (4)bagaimanakah tingkat kepercayaan diri siswa?Cuplikan mengenai penelitian Deborah hanyasatu setengah halaman tetapi memberikan gambaranbagaimana seorang guru selalu berhadapan denganisu-isu yang kerap kali menimbulkan pertanyaan.Pertanyaan ini bisa dijawab dengan melakukan studiliteratur dan dengan mengumpulkan data sertamenganalisisnya. Kemampuan membuat pertanyaanpenelitian, membaca literatur terkait, mengumpulkandata, dan menganalisanya semuanya merupakanketerampilan dasar yang harus dimiliki oleh penelitimanapun.Namun, posisi guru sebagai peneliti (yangmelakukan PTK) berbeda dengan peneliti pendidikanlainnya. Peneliti pendidikan lainnya biasanya menelitisesuatu yang di luar dirinya. Guru yang melakukan PTKmeneliti praktik mengajarnya sendiri dengan tujuanagar hasil penelitiannya bisa membantunya untukmelakukan “aksi” sehingga menciptakan perubahanyang positif di pendidikan (Mills 2011:3).Menurut Mills PTK adalah sebuah proses mencaritahu (inquiry) yang sistematis, dilakukan olehguru, kepala sekolah, pengawas sekolah, maupunstakeholder pendidikan lainnya untuk mengumpulkaninformasi mengenai bagaimana sebuah sekolahberoperasi, bagaimana proses mengajar, dan seberapajauhkah siswa belajar. Tujuan dari pengumpulaninformasi ini adalah untuk memperoleh umpan balik,mengembangkan praktik reflektif, yang menyebabkanperubahan pendidikan yang lebih positif baik dilingkungan sekolah (maupun praktik pendidikan yanglebih luas), meningkatkan kemampuan dan kehidupansiswa, dan siapapun yang terlibat dalam penelitian.Contoh PTK di setiap awal bab menjadikanpembaca bisa memahami mengenai PTK, bukan hanyamengetahui atau menghafal definisi-definisi terkaitPTK. Walaupun akhirnya teori dan definisi memangdiberikan, tetapi ini dilakukan belakangan. Strukturini tampaknya sengaja dipilih oleh Mills agar pembacatidak merasa seperti “dicekoki” teori baru melainkandiajak merekonstruksi kembali pemahamannyamengenai proses “mencari tahu” sehingga bisamengaitkannya dengan PTK.Dalam buku ini juga banyak petunjuk praktis yangbisa digunakan saat pembaca sedang merancangsebuah PTK. Bukan hanya menjelaskan cara menuliskanhasil penelitian yang dilengkapi dengan petunjuk dancontoh penulisan laporan PTK, ada juga petunjuk72| VOL. 01 Tahun I - September 2013“Menurut Mills (2011:124) prosesmenganalisis data adalah salah satu bagiantersulit dari PTK. Peneliti harus selalubertanya, “Bagaimana caranya data ini bisamenjadi bermakna untuk saya?”.praktis mengenai proses merancang PTK. Misalnya, dibab 4 (Teknik Pengumpulan Data) disedikan matrikstrianggulasi yang berupa sebuah tabel berisi kolompertanyaan penelitian dan tiga kolom sumber data.Sebelumnya ada contoh berupa tabel trianggulasi yangtelah diisi. Peneliti disarankan untuk memperoleh lebihdari satu sumber data untuk menjawab masing-masingpertanyaan penelitian. Misalnya, salah satu pertanyaanpenelitian yang dibuat oleh James Rockford (seorangguru komputer di sebuah SD) adalah berapa waktuyang digunakan siswa di depan komputer? Untuk itu,dia mengumpulkan data dari dokumen laboratoriumsekolah, survei ke siswa, dan servei ke orang tua siswa.Dengan mengumpulkan data dari beberapa sumberpeneliti bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuhuntuk menjawab pertanyaan penelitiannya.Meskipun mengumpulkan data sangat penting,buku ini juga menekankan pentingnya melakukanrefleksi dan berhati-hati dalam menganalisis data.Menurut Mills (2011:124) proses menganalisis dataadalah salah satu bagian tersulit dari PTK. Penelitiharus selalu bertanya, “Bagaimana caranya data ini bisamenjadi bermakna untuk saya?”. Mengutip Anderson,Herr, dan Nihlen (1994), ada saatnya peneliti harus mulaiberhenti mengumpulkan data dan mulai merefleksikandata yang ada (hal. 155). Dua pertanyaan yang bisamembantu peneliti dalam melakukan refleksi adalah(1) apakah pertanyaan penelitian Anda masih bisadijawab dan memang perlu dijawab?; dan (2) apakahteknik pengambilan data yang Anda lakukan memangmembantu dalam mengumpulkan data yang diperlukansekaligus menyaring data yang tidak diperlukan (untukmenjawab pertanyaan penelitian)? Kedua pertanyaantersebut sangat mendasar, membantu peneliti untukmemastikan apakah penelitiannya memang ada dijalur yang benar atau tidak.Meskipun bisa menjadi petunjuk praktis, bukuAction Research: A Guide for the Teacher Researcher jugabanyak menekankan pentingnya memahami esensiPTK, hal-hal yang juga filosofis. Buku ini merupakansebuah buku yang komperhensif mengenai PTK.Kekuatan buku ini ada pada pemilihan contoh-contohPTK yang secara efektif digunakan untuk menekankankonsep-konsep penting mengenai PTK. Bukan hanyabelajar dari teori dan definisi, namun juga bisa belajardari contoh penelitian yang dibuat oleh berbagai gurulainnya. Baik untuk guru yang baru akan melaksanakanPTK maupun guru yang mau memperdalampemahamannya mengenai PTK, buku ini sangatdirekomendasikan.*

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!