10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JURNAL EDUKASI IGIHUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONALDAN IKLIM KERJA DENGAN KEPUASAAN KERJA GURU SEKOLAHYPPSB SANGGATTA KUTAI TIMUROleh: Joko Wahyono*Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional daniklim kerja guru dengan kepuasan kerja guru. Penelitian dilaksanakan di Sekolah YPPSB Sangatta Kutai Timur.Sampel penelitian sebanyak 63 orang, dipilih dengan menggunakan proportional random sampling. Instrumenyang digunakan adalah kuesioner. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa (1) terdapat hubungan positif antarakepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru; dan (2) terdapat hubunganpositif antara iklim kerja guru dengan kepuasan kerja guru; (3) terdapat hubungan positif antara kepemimpinantransformasional dan iklim kerja secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru.Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Iklim Kerja dan Kepuasan KerjaAbstract: The objective of this research is to find out the how the transformational leadership and the organizationalclimate of teachers relate with teachers’ job satisfaction. The research was conducted in the YPPSB School inSangatta East Kutai with n = 63 using proportional random sampling. The findings shows that there is a positivecorrelation between: (1) transformational leadership of head teachers with the teachers’ job satisfaction. (2) Theorganizational climate of teachers with the teachers’ job satisfaction. (3) The research also indicates that there is apositive correlation between these two independent variables together, both the transformational leadership ofhead teachers and the organizational climate of teachers, with the teachers’ job satisfaction.Keywords: Transformational Leadership, Organizational Climate, and Job Satisfaction.PENDAHULUANKepuasan kerja merupakan salah satu faktorpenting un tuk mendapatkan hasil kerja yangoptimal. Ketika se orang merasakan kepuasandalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimalmungkin dengan segenap ke mampuan yang dimilikinyauntuk menyelesaikan tugas pe kerjaannya. Dengandemikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akanmeningkat secara optimal.Kepuasan kerja adakalanya berkenaan dengan halyang me nyenangkan dan adakalanya pada hal-halyang tidak menyenangkan. Kepuasan kerja bersifatdinamis. Artinya ber kem bang terus. Oleh sebab itu,ia bersifat relatif. Jika manusia te lah mencapai suatukepuasan, maka timbul pula tuntutan akan kepuasanyang lebih tinggi kualitas dan kuantitasnya. Se lain itu,Gibson (1973) menyatakan, “Job satisfaction is refers tothe positive or negative aspect of an individual’s attitudetoward his job or some feature of the job.” Gibson mengatakanbah wa kepuasan kerja mengacu pada aspekpositif atau ne gatif sikap individual dan cara pandangseseorang terhadap pekerjaanDi dalam praktik, suatu proses perubahan dijalankande ngan bertumpu pada pendekatan transaksionalyang mekanistik dan bersifat teknikal, di mana manusiacenderung dipandang sebagai suatu entiti ekonomikyang siap untuk dimanipulasi dengan menggunakansistem imbalan dan umpan balik negatif, dalam rangkamencapai manfaat ekonomik yang sebesar-besarnya(Bass, 1990; Bass dan Avolio, 1990; Ha ter dan Bass, 1988,seperti dikutip oleh Hartanto (1991) Konsep kepemimpinantransformasional lahir sebagai upaya un tukmenyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan eksternalyang berlangsung cepat, sehingga menimbulkanper saingan yang semakin ketat. Kepemimpinantransformasional dianggap mampu membangunkomitmen organisasi ter hadap tujuan-tujuannya,sekaligus memberdayakan anggota organisasi untukmeraih tujuan-tujuan itu. Pemimpin di tuntut untukmampu mengubah budaya organisasi atau iklim kerjaagar konsisten dengan strategi manajemen.Permasalahan yang sering muncul dalam organisasiterma suk juga organisasi sekolah adalah masalah keseragamanyang tinggi, tanggung jawab yang rendah,kurang jelasnya aturan organisasi, standar kerja yangrendah, semangat ke lompok rendah, dan kurangnyapenghargaan yang diberikan oleh pihak manajemen.Tidak semua persoalan yang teridentifikasi di atasakan di bahas dalam penelitian ini. Penelitian ini hanyaakan mencari jawaban terhadap tiga masalah yangmenurut peneliti pa ling urgen dicari jawabannya, yaituVOL. 01 Tahun I - September 2013 |9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!