10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNAL EDUKASI IGIAKTIVITAS IGI SEANTERO NUSANTARAPeningkatan Kualitas Guru Melalui Kegiatan Berbagidan Tumbuh Bersama (Sharing and Growing Together)Oleh Ditta Puti Sarasvaty dan Faradina IzdhiharyPrinsip dan Tujuan Pendirian IGIMenurut UNESCO (2012), pendidikan yangberkualitas menawarkan harapan dankesempatan untuk meningkatkan kualitashidup manusia. Pendidikan berkualitas tidak akantercapai tanpa guru yang kompeten dan termotivasi.Guru memang salah satu faktor paling penting dalampendidikan. Kalau setiap guru berkualitas, pendidikanakan berkualitas.Pertanyaannya adalah, bagaimana carameningkatkan kualitas guru? Ahmad Rizali (Nanang)dan Satria Dharma, keduanya pendiri Ikatan GuruIndonesia IGI), percaya bahwa salah satu cara untukmeningkatkan kualitas guru adalah dengan mewadahiguru dalam sebuah komunitas yang memungkinkanpara guru bisa berinteraksi satu dengan yang lainsehingga mereka bisa saling berbagi pengetahuan danpengalaman.Dalam suatu pertemuan IGI di Gambir tahun 2010,Ahmad Rizali pernah menjelaskan alasan pembentukanorganisasi ini. Ahmad Rizali menganalogikanpentingnya organisasi profesi guru dengan keberadaanTaman Ismail Marzuki (TIM) bagi para seniman. TIMmenjadi tempat berkumpul, berdiskusi, belajar, danakhirnya para seniman berkarya bersama. Ahmad Rizalimencita-citakan adanya sebuah organisasi guru yancukup sederhana, yaitu membentuk sebuah organisasiyang berfungsi sebagaimama TIM berfungsi bagi paraseniman.Ahmad Rizali berharap para guru bisa meningkatkualitasnya ketika mereka memiliki tempat berkumpul,terjadi proses belajar melalui dialog, sehingga munculgagasan-gagasan baru di kalangan guru yang kelakbisa menghasilkan karya nyata untuk meningkatkankualitas pendidikan Indonesia. Yang ditekankan adalahbahwa proses pembelajaran terjadi melalui interaksiantara sesama guru dan pendidik lainnya.Hasil studi J. Margolis berjudul How Teachers LeadTeachers (dipublikasikan dalam http://www.ascd.org/publications/educational-leadership/feb09/)menyatakan bahwa sama seperti siswa, guru belajarpaling baik ketika mereka (1) terlibat aktif dalampembelajaran, (2) mulai dari apa yang sudah merekaketahui (prior knowledge), dan (3) berada di lingkunganyang nyaman. Prinsip pendirian IGI didasari oleh ketigaprinsip tersebut.Pertama, IGI adalah tempat para guru terfasilitasiuntuk bisa berpartisipasi aktif dalam proses belajarnyasendiri. Sumber pembelajaran diperoleh melaluisesama guru melalui kegiatan berbagi (sharing),masing-masing guru memanfaatkan yang sumber adasekaligus membantu guru lain untuk belajar denganberbagi pengetahuan, cerita, maupun bahan-bahanpembelajaran lainnya.Kedua, guru dianggap sudah memiliki pengetahuanyang berharga. Pengetahuan ini diperoleh melaluiproses belajar sebelumnya, pengalaman mengajar,bacaan, dan berbagai sumber lainnya. Melalui kegiatanbelajar yang terjadi bersama-sama dengan guru lainnya,pengetahuan ini akan tumbuh dan berkembangmenghasilkan pengetahuan dan gagasan baru.Ketiga, guru memerlukan lingkungan yangnyaman untuk belajar. Lingkungan di sini bukan hanyalingkungan fisik, namun juga melingkupi lingkungansosial yang bisa terbangun melalui interaksi baik didunia nyata maupun maya. Hal ini berarti IGI diharapkanmenjadi tempat yang nyaman bagi guru untuk berbagidan belajar.Proses peningkatan kualitas guru berupa sebuahsiklus belajar-berbagi-belajar-berbagi, yang bisa di gambarkanseperti diagram berikut:Gambar 1. Proses Belajar di IGIVOL. 01 Tahun I - September 2013 |73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!