10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNAL EDUKASI IGIadanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yangsama sekali baru atau hasil kombinasi dari karya-karyayang sudah ada sebelumnya menjadi sesuatu yangbaru sebagai hasil interaksi dengan lingkungannyaberkat rangsangan dari pihak lain untuk menghadapipermasalahan yang ada dan mencari alternatif pemecahannya.Sumiati dan Asra mengemukakan bahwa secaraumum belajar diartikan sebagai proses perubahanperilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan(2007:38). Hasil final belajar berupa perubahan tingkahlaku. Seseorang dikatakan telah belajar jika orangtersebut telah melakukan sesuatu. Sesuatu tersebutbelum pernah dilakukan sebelumnya oleh siswa.Perilaku mengandung pengertian yang luas karenamencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan,sikap, kemampuan berpikir, penghargaan terhadapsesuatu, minat, dan sebagainya. Perilaku ada yangnampak bisa diamati, ada pula tidak bisa diamati.Perilaku yang bisa diamati disebut penampilanatau behavioral performance. Sedangkan yang tidakbisa diamati disebut kecenderungan perilaku ataubehavioral tendency.Berdasarkan uraian di atas dapat didefinisikanbahwa belajar adalah proses perubahan perilakuyang bisa diamati atau tidak mencakup pengetahuan,pemahaman, keterampilan, sikap, kemampuanberpikir, penghargaan terhadap sesuatu, minat, dansebagainya sebagai akibat interaksi individu denganlingkungan siswa.Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasiantarsesama siswa sebagai makhluk sosial di sekolahtentunya bertujuan agar dapat dipahami oleh siswadan guru. Meskipun berbicara dalam satu bahasa yangsama yaitu bahasa Indonesia, namun ragam bahasayang dipakai terkadang tidak sama. Hal tersebut dapatterjadi sebab dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorkemampuan penguasaan diksi, penyusunan kalimat,dan penyusunan paragraf oleh siswa berbeda-beda.Faktor dialek dan idiolek juga mempengaruhi. Orangyang mahir menggunakan bahasanya sehinggamaksud hatinya mencapai sasarannya, apapunjenisnya itu, dianggap berbahasa dengan efektif.Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurutgolongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulahyang disebut bahasa yang baik dan benar. Bahasa yangharus mengenai sasarannya tidak selalu perlu beragambaku (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa1988:19).Setiap insan memiliki potensi untuk kreatif.Kreativitas siswa diwujudkan melalui medium. Beanmendeskripsikan bahwa kreativitas merupakan prosesyang digunakan seseorang untuk mengekspresikansifat dasarnya melalui suatu bentuk atau mediumsedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puaspada dirinya; menghasilkan suatu produk yangmengomunikasikan sesuatu tentang diri orangtersebut kepada orang lain (1995:3).Andoyo Sastromiharjo mengemukakan bahwabatasan Bean tersebut menyiratkan kedudukanbahasa sebagai alat dan sekaligus salah satu mediapengejawantahan daya kreatif seseorang. Pernyataan36| VOL. 01 Tahun I - September 2013yang dikemukan Andoyo Sastromiharjo tersebutmeninjau kreativitas yang diwujudkan menggunakanbahasa.Dari uraian di atas, penulis mendefinisikan bahwakreativitas belajar bahasa Indonesia pada hakikatnyaadalah proses yang digunakan seseorang untukmengeks-presikan sifat dasarnya melalui suatu bentukatau medium berupa media untuk merangsang penuturmewujudkan kata, kalimat, dan wacana menggunakandiksi sehingga menghasilkan rasa puas pada dirinya;menghasilkan suatu produk yang mengomunikasikansesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain.Selain mengomunikasikan sesuatu tentang diri siswadapat juga mengomunikasikan suatu objek kepadaorang lain. Objek dalam hal ini adalah media.Kemampuan BerceritaKemampuan adalah pengetahuan tentang bahasayang bersifat abstrak dan bersifat tidak sadar (HarimurtiKridalaksana 2008:117). Pengetahuan yang dimilikiseseorang dapat diketahui oleh orang lain setelahseseorang tersebut mengimplementasikan dalamaktivitas sehari-hari. Baik aktivitas yang direncanakanmaupun tidak direncanakan. Tugas yang berbedamenuntut kemampuan yang berbeda. Semakinberkualitas suatu tugas, semakin menggunakankemampuan yang tinggi dibandingkan tugas yangberada di tingkat bawahnya.Robins mengemukakan bahwa kemampuanterdiri dari dua faktor yaitu kemampuan intelektual(intellectual ability) dan kemampuan fisik (physicalability). Kemampuan intelektual merupakankemampuan melakukan aktivitas secara mental,sedangkan kemampuan fisik merupakan kemampuanmelakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatandan karakteristik fisik (http://digilib.petra.ac.id 2010).Berpijak pada beberapa pendapat ahli di atas,dapat disintesiskan bahwa kemampuan adalahkesanggupan intelektual dan kesanggupan fisik yangmerupakan bawaan sejak lahir atau hasil latihan/praktik dan digunakan untuk mengerjakan sesuatuyang diwujudkan melalui tindakan.Nurgiantoro mengemukakan bahwa berceritamerupakan salah satu cara untuk mengungkapkemampuan berbicara yang bersifat pragmatis. Untukdapat bercerita, paling tidak ada dua hal yang dituntutuntuk dikuasai siswa, yaitu unsur linguistik (bagaimanacara bercerita, bagaimana memilih bahasa) dan unsur“apa” yang diceritakan.Aktivitas bercerita mengandung materi ataubahan yang diceritakan. Materi atau bahan tersebutadalah cerita anak yang biasanya berisi ajaran moral,keteladanan, dan contoh budi pekerti. Upaya yangdapat dilakukan pencerita untuk menarik perhatianaudiens adalah menceritakan sebuah cerita disertaiekpresi wajah dan gestur yang menarik. Untukmenghindari kemacetan ide, mewujudkan cerita yangsistematis, dan menarik perhatian maka perlu didukungmedia baik dua dimensi maupun tiga dimensi.Atikah Anindyarini memaparkan tentang storytelling (bercerita) adalah salah satu kegiatan yangbisa dilakukan dalam pembelajaran atraktif. Kata

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!