10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNAL EDUKASI IGIGambar 2. Perjalanan Panjang Pendirian Ikatan Guru IndonesiaDiharapkan dengan berproses sesuai siklus tersebut,guru bisa berkembang dan tumbuh menjadi guru yanglebih berkualitas. Saat awal pendiriannya, IGI belummenjadi sebuah organisasi profesi seperti yang adasekarang. Namun, roh IGI sejak dulu sampai sekarangmasih sama: belajar – berbagi – belajar – berbagi.Perjalanan Panjang Pendirian IGISK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06 tahun2009, tertanggal 26 November 2009 menyatakanbahwa sejak sejak 26 November 2009, IGI resmidisahkan sebagai sebuah organisasi profesi guru.Namun, sebenarnya cikal bakal pendirian IGI sudahterjadi jauh lebih lama sebelumnya. Secara singkatperjalanan panjang pendirian IGI dapat digambarkandalam bagan berikut ini. (lihat gambar 2)Bagan di atas menunjukkan adanya empatmomentum sejarah pendirian IGI. Momentun pertamaadalah tanggal 21 November 2000, ketika mailinglistCentre for The Betterment of Education (cfbe@yahoogroups.com) didirikan. Salah satu moderatornyaadalah Ahmad Rizali. Di mailing-list tersebut paradosen, guru, mahasiswa, aktifis LSM, pakar dan tokohpendidikan, juga khususnya para pemerhati pendidikan,serta masyarakat umum lainnya secara aktif membahasisu-isu terkait pendidikan di Indonesia. Melalui mailinglistCFBE tersebut Ahmad Rizali berkenalan denganSatria Dharma. Keduanya aktif berdiskusi melalui milis.Tanggal 22 Juni 2006 muncul gagasan didirikannyaIndonesian Teachers Club yang dikemukakan olehSatria Dharma di mailing-list CFBE. Dalam emailnya,Satria Dharma mengungkapkan keinginannyauntuk mendirikan suatu klub guru yang bertujuanmeningkatkan kualitas pendidikan secara nyatadengan jalan berbagi. Dalam email itu ditulis bahwaSatria Dharma berkeinginan memembentuk suatulembaga profesi yang diberi nama Indonesian TeachersClub. Klub ini bertujuan untuk menjadi wadah paraguru dalam mengembangkan profesinya agar menjadilebih kompeten dan professional.Dalam wadah ini, para guru dan trainer dapatberbagi pengetahuan, keterampilan, alat dan sumberbelajar untuk meningkatkan profesionalisme melauikegiatan-kegiatan seminar, tutorial, workshop,demonstrasi (unjuk kemampuan), diskusi, dll. Paraguru dan trainer dapat berbagi tentang best practicesdi kelas yang selama ini mereka kembangkan. Banyakguru hebat yang telah mengembangkan pembelajaranyang efektif dan menyenangkan dan ingin berbagidengan guru-guru lain tapi tidak punya wadah untuk74| VOL. 01 Tahun I - September 2013itu. Beberapa dari mereka bahkan telah menyatakankesediaannya untuk mengisi kegiatan ini jika telahberdiri.Misalnya, seorang guru PKn yang dapat mengembangkanpembelajaranyang menarik dan efektifakan dapat mengajarkan pengalamannya kepadasesama guru PKn lain. Atau, guru agama Islam yangmengembangkan modul tentang pengajaran materitoleransi beragama dengan menggunakan pendekatanproyek kelompok dan hasilnya dapat dibagikan kepadasesama guru agama di tempat ini.Bukan hanya guru, petugas perpustakaan dapatberbagi dengan sesama pustakawan sekolah tentangbagaimana ia mengelola perpustakaan sehinggadapat menjadikan perpustakaannya benar-benarmenjadi sumber belajar yang efektif bagi siswadi sekolahnya. Demikian juga, seorang trainer‘character building’ profesional akan membagikanilmu dan keterampilannya dalam membuat programpembentukan karakter yang kuat bagi anak danremaja kepada para guru Bimbingan dan Konselingsekolah dalam bentuk pelatihan berkala secara gratis.Best Practice and Knowledge Sharing adalah inti dariprogram yang akan dikelola oleh Indonesia TeachersClub (ITC) ini.Gagasan ini disambut hangat oleh para anggotamailing-list. Bagiono Djokosumbogo, kini pembina IGI,mengusulkan agar nama klub tersebut menggunakanbahasa Indonesia sehingga akhirnya disetujui bahwanamanya adalah Klub Guru Indonesia (KGI).Launching perdana KGI diadakan pada 29 Agustus2006 di Sampoerna Foundation Teacher Institute Auditorium,Jakarta. Semenjak itu, kegiatan-kegiatan KGIbaik berupa seminar, workshop,dan pelatihan mulaisering diadakan di Jakarta. Pesertanya rata-rata darisekita Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.Adanya dunia maya, termasuk kemudahan ko munikasiyang bisa dilakukan melalui berbagai mailinglist,membantu tersebarnya gagasan mengenai KGI kedaerah lain. Berikutnya KGI berkembang di Surabaya.Salah satu motornya adalah Mohammad Ihsan, kiniSekretaris Jendral IGI. Setelah berkembang di SurabayaIGI berkembang di daerah-daerah lain di Jawa Timur,lalu mulai berkembang di Jawa Barat, Jawa Tengah,Nusa Tenggara Timur, dan daerah lainnya.Karena KGI mulai membesar dan anggotanya terusbertambah, disepakatilah bahwa KGI harus disahkansebagai organisasi profesi guru yang resmi menuruthukum. Namun, untuk menjadi sebuah organisasiprofesi guru yang resmi, penggunaan kata “Klub”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!