10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNAL EDUKASI IGIterhadap perkembangan bahasa individu.Berbicara adalah komunikasi verbal yangdigunakan seseorang kepada orang lain secaralisan. Ketika anak tumbuh dan berkembang, terjadipeningkatan baik dalam hal kuantitas maupun kualitasproduk bahasanya. Secara bertahap kemampuan anakmeningkat, bermula dari mengekspresikan suara saja,hingga mengekspresikannya dengan komunikasi.Komunikasi anak yang semula menggunakan bahasaisyarat untuk menunjukkan keinginannya, secarabertahap dapat menggunakan bahasa lisan untukmenyampaikan maksud dan keinginannya danberkembang menjadi komunikasi. Tujuan berbicaramenurut Lara (2007:36) adalah untuk memberitahukan,melaporkan, menghibur, membujuk dan meyakinkanseseorang.Ada beberapa aspek berbahasa yang menjadiukuran kemampuan seseorang dalam berbicara, yaituketepatan ucapan, penempatan tekanan, nada, sendidan durasi yang sesuai, pilihan kata, ketepatan sasaranpembicaraan. Sedangkan aspek nonkebahasaan yangmempengaruhi seseorang dalam berbicara adalahsikap tubuh, pandangan, bahasa tubuh dan mimikyang tepat, kesediaan menghargai pembicaraanmaupun gagasan orang lain, kenyaringan suara dankelancaran dalam berbicara, relevansi, penalaran danpenguasaan dalam topik tertentu.Kemampuan berbicara anak dalamperkembangannya melalui dua cara, yaitu secaraspontan dan melalui penugasan dari orang dewasauntuk menirukan bahasa. Lara (2007:38) menyatakanada beberapa cara orang dewasa mengajarkan bicarapada anak, antara lain motherese, recasting, echoing,expanding, dan labeling.Motherese adalah berbicara pada bayi denganfrekuensi dan hubungan yang lebih luas danmenggunakan kalimat yang sederhana. Recastingadalah pengucapan makna suatu kalimat yang samaatau mirip dengan menggunakan cara yang berbeda,misalnya dengan mengubahnya menjadi kalimat tanya.Echoing adalah mengulangi apa yang dikatakan anak,khususnya ungkapan anak yang belum sempurna.Anak usia dini dalam pengucapan lafal masih belumsempurna. Hal ini terjadi pada beberapa konsonanyang sulit diucapkan oleh anak, maka apabila anakmengucapkan masih keliru perlu diulangi lagi agaranak dapat menirukan kembali sampai benar.Expanding adalah menyatakan ulang apa yangdikatakan anak dalam bahasa yang baik ditinjau darisegi linguistik. Tata bahasa anak perlu diperbaiki agaranak terbiasa menggunakan susunan kalimat yangbenar. Labelling adalah mengidentifikasikan namanamabenda. Dengan membiasakan menyebut namanamabenda yang ada di sekitar anak, maka anakakan terbiasa mengucapkan benda yang dimaksuddengan ucapan yang benar. Pada anak usia dinikemampuan berbahasa yang paling umum dan efektifdilakukan adalah kemampuan berbicara. Hal ini sesuaidengan karakteristik umum kemampuan bahasaanak pada usia dini. Kemampuam berbicara dapatdilakukan anak dengan bantuan dari orang dewasamelalui percakapan. Dengan bercakap-cakap, anakakan menemukan pengalaman dan meningkatkanpengetahuannya dan mengembangkan bahasanya,terutama dalam berbicaranya.Dalam pengembangannya kemampuan berbicaraanak terkait pada lingkungan di mana anak tinggal.Lingkungan yang banyak memberikan stimulasiakan memperkaya perbendaharaan kata anak. Olehsebab itu, baik lingkungan keluarga maupun sekolahdiharapkan dapat memberikan stimulasi padaanak agar kemampuan anak dalam berbicara dapatberkembang secara optimal.Bercerita adalah suatu kegiatan yangdilakukan oleh seseorang kepada orang lain secaralisan dengan alat atau tanpa alat tentang apa yangharus disampaikan dalam bentuk pesan, informasiatau hanya sebuah dongeng (Nany 2007:6). Sedangkanmenurut Hidayat (2003:45) bercerita juga dapatdiartikan sebagai cara menuturkan sesuatu yangmengisahkan tentang perbuatan, pengalaman, atausuatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi atauhanya rekaan belaka.Dalam pelaksanaan pembelajaran, metodebercerita dilaksanakan dalam upaya memperkenalkan,memberikan keterangan atau penjelasan tentang halbaru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yangdapat mengembangkan berbagai kompetensi dasaranak Taman Kanak-kanak. Manfaat metode berceritauntuk anak Taman Kanak-kanak antara lain melatihdaya serap atau daya tangkap anak, melatih daya pikiranak, melatih daya konsentrasi anak, mengembangkandaya imaginasi anak, menciptakan situasi yangmenggembirakan, membantu perkembangan bahasaanak dalam berkomunikasi (Nany 2007:6.7-8).Alat atau media yang digunakan untuk berceritaadalah alat peraga langsung dan ada benda tiruan.Untuk alat atau benda langsung harus memperhatikankebersihan, keamanan dan kemudahan bagi gurumaupun untuk anak-anak saat mempergunakannya.Sedangkan Dhieni (2007:6.12) dengan mengutippendapat Surtiati dan Rejeki, media pendidikandalam arti yang luas adalah semua benda, tindakan,atau keadaan yang dengan sengaja diusahakan ataudiadakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikanTaman Kanak-kanak dalam rangka mencapai tujuan.Bercerita dengan kartu adalah kegiatan berceritadengan menggunakan kartu yang berisi gambardengan ukuran tertentu. Kartu yang dipergunakandalam kegiatan bercerita pada anak usia dini terbuatdari karton supaya anak mudah memegang dan tidakterlalu berat. Kegiatan bercerita menggunakan kartudapat dilakukan oleh guru maupun oleh anak-anak.Menurut Aziz (2001:17) bercerita dibentuk menjaditiga tahap yaitu pendahuluan, konflik dan klimaks.Menurut Mustakim (2005:30) dengan mengutippendapat Tompkins tentang apa yang dikatakanoleh Applebee bahwa anak TK telah memiliki konseptentang cerita, apa yang dimaksud dengan cerita,merespon cerita, dan menyampaikan ceritanya sendirikepada orang lain. Anak juga dapat menggunakantiga penanda cerita, yaitu ‘pada jaman dahulu’ untukVOL. 01 Tahun I - September 2013 |51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!