Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang 2020
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB 8. GELOMBANG BUNYI
Seletah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat;
1) Mendeskrispikan sifat-sifat dasar gelombang bunyi.
2) Menentukan faktor yang mempengaruhi cepat rambat bunyi di
berbagai medium.
3) Mendeskripsikan gelaja pelayangan bunyi dan efek doppler.
4) Memformulasikan persamaan frekuensi pada senar dan pipa
organa.
5) Menghitung intensitas dan taraf intensitas suatu bunyi.
Pada instrumen-instrumen musik seperti gitar, frekuensi dari not
yang dimainkan oleh seutas senar dapat diubah dalam dua cara
dengan memutar setelan yang terdapat di leher atas gitar atau dengan
menekan senar agar menyentuh leher gitar pada suatu posisi tertentu.
Apakah yang diubah dalam setiap kasus ini dan mengapa ini
menyebabkan frekuensi getaran senar berubah? Untuk
mengetahuinya, ayo pelajari bab ini denagn gembira dan antusias.
8.1 Sifat-sifat Dasar Bunyi
8.1.1 Gelombang Bunyi merupakan Gelombang Longitudinal
Gelombang bunyi seperti halnya slinki yang digetarkan majumundur
merupakan gelombang longitudinal. Untuk melihat bagaimana
bunyi dihasilkan dan mengapa bunyi termasuk gelombang longitudinal,
mari kita perhatikan getaran dari diafragma pengeras suara. Ketika
diafragma bergerak radial keluar, ia menempatkan udara yang
langsung ada di depannya, seperti ditunjukkan pada Gambar 8.1a.
Penempatan ini menyebabkan tekanan udara bertambah sedikit diatas
tekanan normal. Daerah yang tekanan udaranya bertambah disebut
suatu rapatan, dan rapatan ini bergerak menjauh dari pengeras suara
pada kecepatan bunyi. Rapatan ini mirip dengan daerah rapatan dari
kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki.
Setelah menghasilkan rapatan, diafragma membalik arah gerakannya
Wahyudi, S.Pd, M.Si, dkk / Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang
105