01.11.2020 Views

Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang 2020

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

v sefase, maka kita simpulkan bahwa pada resonansi, gaya yang

bekerja sefase dengan kecepatan, dan gaya yang ditransfer ke osilator

bernilai maksimum.

Gambar 4.1 Grafik amplitudo terhadap frekuensi dari suatu osilator

teredam saat terdapat gaya penggerak yang perisodik. Saat frekuensi

ω dari gaya penggerak sebanding dengan frekuensi alami ω 0 dari

osilator, maka resonansi terjadi. Perhatikan bentuk kurva resonansi

yang bergantung pada ukuran koefisien redam b

Gambar 4.1 adalah grafik amplitudo sebagai fungsi frekuensi

untuk osilator paksa baik dengan maupun tanpa redaman. Perhatikan

bahwa amplitudonya meningkat seiring dengan menurunya redaman

(b → 0) dan kurva resonansinya melebar saat redamannya meningkat.

Dalam keadaan tunak dan pada frekuensi penggerak berapapun, energi

yang dipindahkan kedalam sistem sebanding dengan energi yang hilang

karena gaya peredam. Oleh karena itu, rata-rata energi total dari

osilator tetap konstan. Jika gaya peredam tidak ada (b = 0), maka kita

lihat dari Persamaan 4.3 bahwa amplitudo keadaan tunak mendekati

tak terhingga saat ω mendekati nilai ω 0 dengan kata lain, bila tidak ada

kerugian dalam sistem dan bila kita terus menggerakan osilator yang

awalnya tidak bergerak dengan gaya periodik yang sefase dengan

kecepatnya, maka amplitude gerak yang terbentuk akan terus

bertambah tanpa batas (lihat kurva b = 0 dalam Gambar 4.1). Hal ini

tidak akan pernah terjadi dalam dunia nyata karena akan selalu ada

redaman.

Wahyudi, S.Pd, M.Si, dkk / Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang

53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!