22.04.2013 Views

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

R<br />

TRUST AND OBEY<br />

(Suatu Refleksi Pribadi)<br />

Peterus Pamudji<br />

Rektor Emiritus Institut <strong>Theologia</strong> <strong>Aletheia</strong> <strong>Lawang</strong>, Jatim<br />

efleksi pribadi penulis tentang ‗Trust and Obey‖ (Percaya dan<br />

Taat) ia lakukan pada akhir masa jabatannya sebagai Rektor<br />

Institut <strong>Theologia</strong> <strong>Aletheia</strong> <strong>Lawang</strong> yang telah ia emban selama 18<br />

tahun, sejak 23 Agutus 1985. Masa pelayanan penuh waktu penulis<br />

telah mencapai 34 tahun sejak ia memasuki pendidikan theologia di<br />

Institut <strong>Theologia</strong> <strong>Aletheia</strong> <strong>Lawang</strong> mulai 12 Februari 1969. Trust<br />

and Obey (Percaya dan Taat) telah menjadi falsafah kehidupan dan<br />

pelayanannya di dalam ladang Tuhan. Corak dan gaya<br />

kepemimpinan serta pengajaran yang ia terapkan adalah cerminan<br />

dari falsafah tersebut di atas.<br />

Dalam melakukan refleksi ini ada tiga hal penting yang telah<br />

membantu penulis untuk memahami dan menghayati falsafah<br />

‗Trust and Obey‖ tersebut. Ketiga hal tersebut adalah‖ I. Firman II<br />

Tokoh-tokoh Panutan III. Lagu-lagu Rohani cerminan falsafah<br />

tersebut. Berikut ini penulis hendak menguraikan secara ringkas<br />

ketiga hal tersebut di atas.<br />

FIRMAN<br />

Penulis mengingat firman Tuhan yang tertulis dalam Roma<br />

12:1 yang berbunyi: ―Karena itu Saudara-saudara demi kemurahan<br />

Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan<br />

tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang<br />

berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati‖. Kata<br />

‗Persembahkan‖ dalam bahasa Perjanjian Baru berbunyi thusia.<br />

Kata ini secara simbolis menunjuk pada persembahan diri kita<br />

untuk pelayanan bagi Tuhan, bagi kemuliaan Tuhan dan<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!