22.04.2013 Views

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

persembahan rohani orang-orang percaya secara umum, sebagai<br />

imamat kudus (Roma 12:1, Ibrani 13:15 dan 1 Petrus 2:5) 1 . Bagi<br />

penulis ayat ini mengandung makna inti ―Trust and Obey‖ –<br />

Percaya dan Taat. Mempersembahkan diri sebagai kurban yang<br />

hidup itu berarti mentaati panggilan Allah tanpa syarat. ‗Kurban<br />

yang hidup‖ itu mengingatkan kita pada kurban bakaran dalam<br />

Perjanjian Lama, yang berarti keseluruhan kurban itu harus<br />

diletakkan diatas mezbah dan disembelih serta dibakar sampai<br />

habis. Lawrence O. Richards memakai bahasa persembahan korban<br />

Perjanjian Lama untuk berbicara tentang pola kehidupan Kristen.<br />

Menurut Richards, ibadah yang sejati (Roma12:1) itu bersangkut<br />

paut dengan õlâh, yaitu persembahan korban bakaran. Ini adalah<br />

cara simbolis yang dipakai oleh Paulus untuk menggarisbawahi<br />

makna dari kehidupan, komitmen dan pelayanan Kristen. 2 Hal ini<br />

juga mengingatkan kita pada ujian Abraham, tatkala Allah<br />

menghendaki dia mempersembahkan anaknya, Ishak, untuk<br />

menjadi korban bakaran, ia telah taat sepenuhnya dan akhirnya<br />

justru mendapatkan kembali anaknya itu. Korban yang sebenarnya<br />

adalah Ishak, telah diganti oleh Allah dengan seekor domba jantan<br />

yang dikaruniakan kepada Abraham. Abraham sungguh-sungguh<br />

menjalani kehidupan yang trust and obey. Ibrani 11:17, 19<br />

menerangkan bahwa karena iman (trust) maka Abaraham tatkala<br />

diuji, telah rela mempersembahkan Ishak, yang adalah anak<br />

tunggalnya dari janji Allah. Ini terjadi karena Abraham percaya<br />

bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun<br />

sudah mati. Disini kita melihat bahwa Abraham percaya (trust) dan<br />

mewujudkannya dalam sikap dan tindakan ―taat‖, ―obey‖.Lebih<br />

lanjut kita perlu memahami bahwa taat (obey) itu bukan suatu<br />

perintah yang dingin dan tidak personal atau tidak manusiawi.<br />

Tuhan Yesus mengajarkan ketaatan yang sangat erat hubungannya<br />

dengan kasih. Hanya orang yang sungguh mengasihi Tuhan akan<br />

menaati-Nya (Yohanes 14:15, 23). Maka jelaslah sekarang bahwa<br />

secara Alkitabiah, mempercayai Tuhan, mengasihi Tuhan dan<br />

1 W.E. Vine, M.F. Unger and W. White, Jr., An Expository Dictionary of<br />

Biblical Words, New York: Thomas Nelson Publishers, 1984, p.985<br />

2 Lawrence O. Richards, Encyclopedia of Bible Words, Grand Rapids:<br />

Zondervan Publishing House, 1991, p. 468.<br />

13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!