download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
angunan tersebut di atas batu tersebut. Jadi penekanannya disini<br />
adalah pada usaha serius si pembangun dalam meletakkan fondasi<br />
dan hal ini juga yang menjadikan alasan bagi penulis untuk<br />
memilih judul ―Perumpamaan tentang Dua Macam Pembangun‖<br />
dan bukan ―Dua Macam Rumah atau Bangunan.‖<br />
Banyak ahli yang setuju bahwa detail yang digambarkan oleh<br />
Matius lebih dekat dengan teks asli Alkitab dan mereka<br />
memandang bahwa Lukas berusaha menjelaskan bagaimana<br />
biasanya orang pada jaman itu membangun rumah, khususnya<br />
dalam konteks orang Yunani yang menjadi penerima atau pembaca<br />
Injilnya. 16 Penyampaian detail cerita yang berbeda tidak perlu<br />
terlalu dipermasalahkan, sebagaimana Darrel L. Bock<br />
berargumentasi:<br />
28<br />
―Such treatment of the parable need not be seen as a problem,<br />
since summarizing occurs and the point is not altered by<br />
telling the story or using a figure in a way that the audience<br />
can appreciate the image. It is type of contextualizing that<br />
does not alter the basic image‖. 17<br />
Sebagaimana telah didiskusikan di atas, Lukas mencatat<br />
bahwa kedua bangunan tersebut sama-sama didirikan di atas tanah<br />
dan yang membedakan keduanya adalah fondasinya. Pembangun<br />
pertama meletakkan fondasinya jauh ke dalam tanah (Luk 6:48),<br />
sedangkan pembangun kedua membangun rumah di atas tanah<br />
tanpa fondasi (Luk 6:49). Sekali lagi, disini hendak ditekankan<br />
bahwa keduanya sama-sama membangun rumah di lokasi atau<br />
tempat yang sama dan yang membedakan mereka adalah yang<br />
seorang disertai dengan kerja keras, sedangkan yang lain tidak.<br />
Hasil kerja mereka akan nampak saat terjadi hujan, banjir dan<br />
aliran air yang amat deras. Dalam bahasa Indonesia disebutkan:<br />
―Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu‖ (Luk 6:48),<br />
16 Marshall, p. 275; Jeremias, p. 27 n.9.<br />
17 Darrell L. Bock, Baker Exegetical Commentary vol. 1: Luke 1:1-9:50, Grand<br />
Rapids: Baker, 1994, p. 621; Lih juga Robert H. Stein, The American<br />
Commentary vol. 24: Luke, Nashville: Broadman Press, 1999, p.215.