download - Sekolah Tinggi Theologia Aletheia Lawang

166
perspektif manusia, iman itu adalah sikap yang tepat dan respon
manusia terhadap kehadiran Allah melalui pemberitaan Firman-
Nya.
Esensi Iman – Firman Allah
Analisa Filosofi menunjukkan bahwa yang bermakna dan
bernilai kekal itu pasti mempunyai hubungan langsung dengan
kebenaran. Kebenaran tidak hanya ada pada Allah yang kekal itu,
tetapi juga pada wahyu yang diberikan Allah kepada manusia.
Sebab itu kita dapat berkata bahwa esensi iman itu ada pada
Firman yang diwahyukan Allah. Firman yang diwahyukan adalah
Yesus Kristus yang berinkarnasi dan Fimran yang tertulis yang Ia
berikan kepada umat-Nya.
Makna dan Efek Iman
Iman berarti komitmen penuh dan mempercayai kebenaran,
mempercayakan diri kepada Kebenaran serta bersekutu di dalam
hidup dari Allah yang Esa dan Benar. Ini berarti bahwa kita
berpaling kepada Allah di dalam konteks anugerah keselamatan di
dalam Yesus Kristus. Dengan berpaling kepada Allah melalui iman
kita menjadi anak-anak Allah. Dengan iman kita mengerti bahwa:
A. Allah itu baik, betapa sempurna natur manusia dan
keselamatan-Nya
B. Di dalam iman ada nilai dan makna hidup yang benar
C. Ada kenikmatan esistensi di dalam iman.
Puncak Percaya dan Iman Secara Operatif
Iman adalah keadaan hati dan jiwa sebagai pemercayaan diri
secara total dan komitmen kepada Allah. Secara manusia,
manifestasi dari iman itu adalah tindakan dan kelakuan yang saleh,
yang dapat dikatakan sebagai yang dibenarkan orang dan terpuji.
Tetapi yang benar ialah bahwa meskipun iman itu didukung oleh
kelakuan baik, tetapi lebih dari itu, iman itu sendiri adalah suatu
perbuatan baik dihadapan Allah, bukan dihadapan manusia. Iman