- Page 2: Catatan Hitam Lima Presiden Indones
- Page 8: Pengantar Rizal Ramli Ishak Rafick
- Page 12: massa mengambang (floating mass), j
- Page 16: tidak adanya VIS I, lemahnya kepemi
- Page 20: esar di Asia. Saudara Ishak Rafik,
- Page 24: sisi-sisi lain yang terluput, tapi
- Page 28: ertindak cerdas sangat berkaitan de
- Page 32: Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Maje
- Page 36: selama kurun waktu 32 tahun. Sedang
- Page 40: pemerintah dan rakyat Indonesia Rp
- Page 44: 60 juta rakyat di seluruh Indonesia
- Page 48: utang. Juga ketika mau menarik obli
- Page 52: 2011-2030. Jadi ketika deposit miny
- Page 56:
Banyak analis dan pengamat ekonomi
- Page 60:
4. Sebuah Jalan Baru yang Terbuka S
- Page 64:
mengekspor. Namun, kurs Rp telanjur
- Page 68:
asional untuk membangun negara dan
- Page 72:
tidak bekerja melampau kewajaran. O
- Page 76:
itu. Anehnya mereka tak berusaha me
- Page 80:
hal ini orang sering menunjuk bos g
- Page 84:
pa supenornya POSISI Negara mIni Si
- Page 88:
Yang menjadi sasaran utama tentu me
- Page 92:
IMF. Mereka menganggap sudah waktun
- Page 96:
kerugian kurs tersebut dengan memba
- Page 100:
pembangunan. Maklum roda ekonomi me
- Page 104:
sebagai presiden untuk ketujuhkalin
- Page 108:
dengan mengurangi jumlah expatriat
- Page 112:
Selama ini karena kurang selektif d
- Page 116:
sembunyi-sembunyi - mengorbankan pa
- Page 120:
saja ekspor komoditas ini telah men
- Page 124:
pegawai Garuda, Dephub, para Gubern
- Page 128:
dalam keadaan serba salah," jelas S
- Page 132:
memang ke segala penjuru, tapi sema
- Page 136:
pemerintah mengatasi keadaan di bid
- Page 140:
mahasiswa dari berbagai perguruan t
- Page 144:
enar- benar reformis. Oengan manuve
- Page 148:
Arbi, tidak memiliki ketiga syarat
- Page 152:
Camdessus apa yang disebut 'Indones
- Page 156:
isa memiliki semua harta benda saya
- Page 160:
hui wakil rakyat di lembaga-Iembaga
- Page 164:
3. Pemerintah akan menjamm bahwa pr
- Page 168:
16. BUMN yang tersisa akan dibebanl
- Page 172:
nya dengan perbaikan ekonomi. Sekad
- Page 176:
9. Beberapa Born Waktu yang Lain Se
- Page 180:
kemampuan konsumen sebagai bahan pe
- Page 184:
gilirannya ketika PLN tak kuat lagi
- Page 188:
menggandeng North West Water. Kehad
- Page 192:
tungan yang diperoleh konsorsium bi
- Page 196:
mungkin dimulai sejak 1996, ketika
- Page 200:
Paper menguasai lebih 80% pangsa pa
- Page 204:
seperti tuntutan berbagai kalagan d
- Page 208:
dipinjamkan pemerintah dengan bunga
- Page 212:
cermin dari industri lain di Indone
- Page 216:
lain, misalnya mahoni, akasia, dan
- Page 220:
adanya orang-orang nakal yang mau m
- Page 224:
Indonesia merupakan satu-satunya ne
- Page 228:
ekspor-impor, undername diartikan m
- Page 232:
termasuk adanya perusahaan tekstil
- Page 236:
- - ... - .. Slang ItU, pukul 14 .3
- Page 240:
sejak berdiri sudah mengecewakan da
- Page 244:
gai abangnya. Edward sebagai orang
- Page 248:
nya ka ta banyak pengamat, tidak di
- Page 252:
Indonesia Bersa tu SBY -JK, kedua p
- Page 256:
mampu membayar utang yang telah jat
- Page 260:
kebijakan yang kerap mengacaukan pa
- Page 264:
kan ke lembaga pembiayaan, karena k
- Page 268:
dari Rp 15.000- 17.000/US$ saat mem
- Page 272:
CPO-nya lari mengejar dolar. "Berap
- Page 276:
dijatah 3 kali order/bulan. Sekali
- Page 280:
seperti Jepang. Yang terjadi di Ind
- Page 284:
terlaksana. Habibie cuma berhasil m
- Page 288:
turisasi dan privatisasi yang dilak
- Page 292:
program-program itu telah dilaksana
- Page 296:
Memang tak semua orang setuju pada
- Page 300:
tersebut. "Konsepnya masih kita mat
- Page 304:
mendapat pUJlan dari sebagian pelak
- Page 308:
kerakyatan kemudian ditampilkan seb
- Page 312:
pengembangan usaha kecil. Tak berhe
- Page 316:
segmen itulah kompetensi Bank Bukop
- Page 320:
sepl, karena unsur-unsurnya sebagia
- Page 324:
sempit. PBB yang kecewa akhirnya me
- Page 328:
2004. Serpihan-serpihan inilah yang
- Page 332:
untuk ikut berlaga sebagai peserta
- Page 336:
PT Marannu Anggareja, PT Metropos,
- Page 340:
tentu tak gratis. Itu baru dari sis
- Page 344:
kaum reformis menjadi Ketua MPR. Se
- Page 348:
kan wewenang dan uang negara untuk
- Page 352:
kemelut politik pasca Soeharto. Kem
- Page 356:
jalur A (Abri) dan B (Birokrasi) te
- Page 360:
ke depan nampaknya Indonesia akan m
- Page 364:
Nilai Rp benar- benar terjun bebas
- Page 368:
hami bila pemerintah akhirnya menem
- Page 372:
nasional, katanya, bukanlah hal bar
- Page 376:
pemerintah. "Apa pun Anda menyebutn
- Page 380:
27,41 triliun menyerahkan 12 aset,
- Page 384:
Kedua, setelah MSAA ditandatangani,
- Page 388:
garansi guna menghindari penguranga
- Page 392:
cuma punya dua pilihan: mati saja a
- Page 396:
mengangkat orang Muhammadiyah untuk
- Page 400:
pengimbang AS . Sementara kunjungan
- Page 404:
kemampuan pertahanan laut, teknolog
- Page 408:
portofolio. Investasi jenis ini cum
- Page 412:
tekanan pihak luar ini bisa diperpa
- Page 416:
segala sektor, agar roda ekonomi da
- Page 420:
agaimana perjanjian seperti ini bis
- Page 424:
Prediksi kedua pengamat ekonomi itu
- Page 428:
Bulog Gate dan Brunei Gate dapat di
- Page 432:
Indonesia di Tangan Satrio Pining!
- Page 436:
semacam Texmaco, apalagi melikuidas
- Page 440:
untuk ikut merebut pangsa pasar rit
- Page 444:
menetapkan zakat barang tambang 20%
- Page 448:
Mengapa obligasi yang Rp 650 triliu
- Page 452:
Rizal setiap negara yang dibantu IM
- Page 456:
Sadli tentu punya alasan sendiri un
- Page 460:
"Industri yang berada di bawah payu
- Page 464:
selama ini seperti membentur tembok
- Page 468:
Sebuah kasus m'-'..I...I. .._ ... .
- Page 472:
pula oleh Presdiden Abdurrahman pad
- Page 476:
IPTN, misalnya, telah bekerjasama s
- Page 480:
Revenue Center dan Profit Center. L
- Page 484:
dianggap banyak kalagan sebagai ora
- Page 488:
pada September 1997 dia ikut Loka K
- Page 492:
Press, Jakarta, 2000 Fukuyama, Fran
- Page 496:
dap terror," judul asli The Age of