SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
1. Fantasi<br />
Gambar 227 . Escher, Bond of Union<br />
Ketika kita berangan-angan se<strong>dan</strong>g ada di bulan saat itu kita<br />
berfantasi, ketika kita berangan-angan tentang sesuatu yang tidak pernah<br />
ada di dunia ini kita se<strong>dan</strong>g berfantasi. Fantasi merupakan kemampuan<br />
manusia dalam berimajinasi atau membayangkan tentang sesuatu dalam<br />
benak, mungkin sesuatu yang tidak mungkin ada, atau yang pernah ada.<br />
Penggunaan fantasi dalam seni rupa dapat melahirkan karya-karya yang<br />
mengagumkan, unik karena dapat membawa pikiran kepada dunia yang<br />
lain jika fantasi diarahkan kepada hal-hal yang tidak ada <strong>dan</strong> belum<br />
pernah ada di dunia (gb.218, 225) Fantasi merupakan dasar dari semua<br />
jenis kegiatan imajinasi seperti berpikir analogi <strong>dan</strong> ilusi karena dalam<br />
berpikir analogi <strong>dan</strong> ilusi juga melibatkan fantasi. Kekhususan fantasi<br />
adalah tidak melibatkan cara berpikir analogi <strong>dan</strong> ilusi. Menurut Feldman,<br />
fantasi dapat terbentuk melalui cerita mitos, mimpi <strong>dan</strong> halusinasi, ilmu<br />
<strong>dan</strong> teknologi, serta ilusi.<br />
2. Analogi<br />
Analogi secara literal berarti kesetaraan dalam perbandingan,<br />
proporsi, dalam pengertiannya yang lebih luas berati kias yaitu kesamaan<br />
381