SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
5. Animasi<br />
Animasi adalah cara mengungkapkan fantasi dengan memberikan<br />
image mahluk hidup kepada benda mati. Dalam seni rupa upaya kreatif<br />
jenis ini banyak digunakan dalam cerita bergambar atau komik <strong>dan</strong><br />
pelukisan mitos, oleh karenanya animasi dibedakan animasi<br />
’menghidupkan benda mati’ <strong>dan</strong> animasi memanusiakan benda atau<br />
binatang. Pada gambar (230a) Marc Chagall mengungkapkan tentang<br />
sepasang manusia dengan satu ba<strong>dan</strong> babi betina <strong>dan</strong> di bagian bawah<br />
ayam betina dengan telur <strong>dan</strong> latar belakang merah. Eileen pada gambar<br />
(230 b) membuat baki porselen dengan bentuk kombinasi kepala bebek<br />
sehingga bakinya kelihatan lain <strong>dan</strong> menarik perhatian dengan tiga<br />
kepala bebek muncul dari tutup <strong>dan</strong> ba<strong>dan</strong> baki. Dalam seni lukis <strong>dan</strong><br />
patung tidak banyak seniman menggunakan cara ungkapan dengan<br />
animasi.<br />
F. Berpikir Alternatif<br />
Berpikir alternatif sering disebut sebagai berpikir divergent, yakni<br />
kemampuan melahirkan gagasan yang berbeda-beda namun masih<br />
dalam satu arah tujuan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik, atau<br />
berpikir tentang cara yang berbeda dalam mendekati permasalahan,<br />
berpikir yang tidak lazim untuk mendapatkan sesuatu yang baru.<br />
Kebalikan dari berpikir ini adalah berpikir linear, yakni dalam menentukan<br />
keputusan tidak ada pilihan lain karena hanya ada satu alternatif. Dalam<br />
seni rupa berpikir alternatif dapat dilakukan melalui latihan-latihan secara<br />
figural <strong>dan</strong> eksploratif dalam melahirkan bentuk-bentuk. Satu bentuk<br />
dapat dibuat bentuk-bentuk lain dalam mendapatkan satu bentuk baru<br />
yang terbaik. Hal itu dapat dilihat dalam cara kerja Henry More (gb. 219)<br />
dengan membuat banyak sketsa studi untuk patung-patungnya abstrak<br />
yang akan dibuatnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Picasso dalam<br />
persiapan membuat mural Guernica, dengan demikian ia punya<br />
kesempatan untuk memilih bentuk-bentuk yang terbaik untuk disusun<br />
menjadi komposisi. Berpikir alternatif merupakan dasar dari kegiatan<br />
kreatif, karena semua kegiatan berpikir kreatif lainnya dapat<br />
dikombinasikan dengan cara berpikir alternatif ini.<br />
386