SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
divisualisasikan dalam wujud sketsa. Kegiatan membuat sketsa<br />
merupakan tradisi sejak zaman Renaissance. Namun demikian, di<br />
Indonesia khususnya di Bali, membuat sketsa sudah dilakukan sejak<br />
zaman dahulu oleh seniman tradisional yang disebut ngreka. Kegiatan ini<br />
mendahului kegiatan melukis tradisional. Ngreka dilakukan dengan<br />
membuat bentuk-bentuk di atas kanvas tradisional dengan menggunakan<br />
alat tajam dari bambu yang diraut berfungsi sebagai pena. Tintanya<br />
dibuat dari jelaga dicampur dengan cairan perekat ancur. Saat ini bahanbahan<br />
tradisional terebut telah diganti dengan alat <strong>dan</strong> bahan yang lebih<br />
modern berupa pena <strong>dan</strong> tinta Cina hitam.<br />
Dalam pembahasan ini yang dimaksud menggambar sketsa adalah<br />
menggambar hanya dengan menggunakan garis dengan segala<br />
variasinya. Menggaris dalam kegiatan menggambar merupakan sesuatu<br />
yang sangat penting <strong>dan</strong> mendasar. Dari goresan garis dapat diketahui<br />
seberapa kemampuan, ketrampilan <strong>dan</strong> kepekaan keindahan pembuatnya.<br />
Oleh karena itu kegiatan ini sangat mendasar <strong>dan</strong> penting untuk<br />
melatih keterampilan tangan dalam menggambar <strong>dan</strong> kepekaan estetik.<br />
Sebagai unsur seni rupa garis merupakan awal dari pembuatan sebuah<br />
karya seni rupa <strong>dan</strong> kriya, karena garis memberi bentuk awal curahan<br />
gagasan yang hendak diwujudkan.<br />
Garis memberi karakter terhadap bentuk yang dibuat karena setiap<br />
garis memiliki sifat <strong>dan</strong> sekaligus dapat mencerminkan arti visual dari<br />
sebuah bentuk karya yang dipersepsi oleh indera penglihatan kita.<br />
Membuat garis pada dasarnya merupakan hasil gabungan dari<br />
ketermpilan <strong>dan</strong> kepekaan rasa. Oleh karena itu makin sering menggaris<br />
makin trampil <strong>dan</strong> peka perasaan visualnya. Kegiatan menggambar<br />
hanya dengan menggunakan garis, yang lazim disebut sketsa, sangat<br />
penting bagi seseorang yang bekerja dalam bi<strong>dan</strong>g seni rupa <strong>dan</strong> kriya.<br />
Perhatikan ! Apabila dicermati dengan baik, lingkungan kita penuh<br />
dengan garis. Ada garis lurus pada tepi meja, ada garis bergelombang<br />
pada batas tepi sebuah pot bunga <strong>dan</strong> atap rumah <strong>dan</strong> ada garis<br />
lengkung pada tepi bibir gelas. Semua itu kalau ingin divisualisasikan<br />
kembali harus digambar terlebih dahulu. Apabila kita punya gagasan<br />
yang indah untuk sebuah benda seni rupa, sebelumnya harus dapat<br />
dibuat konsep dalam bentuk gambar, se<strong>dan</strong>g gambar tidak dapat lepas<br />
dari kegiatan menggaris. Latihan pada bagian ini bertujuan untuk melatih<br />
kecekatan tangan dalam membuat bentuk dengan garis, melatih<br />
kecepatan indera penglihatan dalam menangkap bentuk yang hendak<br />
digambar <strong>dan</strong> meningkatkan kepekaan rasa keindahan visual.<br />
284