SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Gambar 321 . Wayang beber Jawa Tengah, dapatkah menjadi lukisan modern?<br />
(foto: Agung Suryahadi)<br />
Melihat perubahan yang terjadi di kedua daerah, apakah di daerah lain<br />
tidak memungkinkan ? Pengembangan seni rupa <strong>dan</strong> kriya di daerahdaerah<br />
sangat penting, untuk terjadinya keseimbangan perkembangan<br />
seni <strong>dan</strong> budaya di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini yang terjadi ada<br />
daerah yang sangat maju dalam seni <strong>dan</strong> budaya, ada daerah yang<br />
tertinggal. Untuk mencapai keseimbagan, salah satu melalui lembaga<br />
pendidikan formal atau melalui pendidikan <strong>dan</strong> pelatihan singkat. Melihat<br />
banyaknya masyarakat usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan,<br />
pelatihan ketrampilan seni rupa <strong>dan</strong> kriya menjadi salah satu alternatif.<br />
Sektor ini tidak memerlukan peralatan berat atau canggih, <strong>dan</strong> sektor ini<br />
dijamin ramah lingkungan. Misalnya, latihan mengukir hanya perlu alat<br />
pahat, latihan menggambar yang paling sederhana hanya memerlukan<br />
kertas <strong>dan</strong> pensil. Apabila telah terampil, yang bersangkutan hanya perlu<br />
bekal alat pahat <strong>dan</strong> keuletan dalam berusaha niscaya dapat hidup<br />
dengan baik. Ini merupakan kebutuhan minimal untuk kerja individual,<br />
namun jika menginginkan menjadi industri memang memerlukan<br />
peralatan yang lebih canggih menyesuaikan dengan perkembangan<br />
teknologi.<br />
Gambar 322 .<br />
Bagong Kusudihardjo,<br />
Topeng (foto: A .Agung<br />
Suryahadi).<br />
433