SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Tugas Latihan<br />
Gambar313 . LeeMan Fong, Menenun , konte, pastel kapur<br />
(sumber: Koleksi Presiden Soekarno).<br />
Bandingkanlah kedua karya seni rupa/lukisan berikut ini, dari sisi<br />
gaya, teknik, <strong>dan</strong> kualitas unsur-unsurnya (garis, bentuk, warna,<br />
tekstur) <strong>dan</strong> kualitas ekspresinya !<br />
2. Pendekatan Analitik<br />
Pendekatan analitik dikembangkan oleh Feldman <strong>dan</strong> Plummer,<br />
pendekatan ini merupakan suatu cara melakukan apresiasi dengan<br />
melakukan analisis terhadap sebuah karya seni rupa dilihat dari beberapa<br />
sudut pan<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong> tahapan yakni sebagai berikut.<br />
a) Deskripsi<br />
Deskripsi merupakan kegiatan awal dari apresiasi, yaitu mengenal <strong>dan</strong><br />
menemukan segala informasi tentang karya yang diapresiasi, misalnya<br />
identitas senimannya, keterampilan teknik <strong>dan</strong> bahan yang digunakan,<br />
konsep penciptaan, tema yang ditampilkan yang tidak nampak secara<br />
kasat mata. Untuk menemukan identitas seniman jika senimannya masih<br />
hidup dilakukan dengan wawancara langsung jika memungkinkan, jika<br />
seniman sudah meninggal dunia dapat dilakukan studi dokumen selama<br />
413