02.07.2013 Views

SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2

SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2

SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

c. Sketsa sebagai awal berkarya seni rupa<br />

Dalam dunia seni lukis ada banyak cara mengungkapkan gagasan,<br />

misalnya dengan cara spontanitas, yaitu langsung melukis di atas sebuah<br />

bi<strong>dan</strong>g gambar tanpa memerlukan sketsa terlebih dahulu. Cara ini<br />

memerlukan kemahiran teknis yang tinggi <strong>dan</strong> nilainya terletak pada<br />

ungkapan spontan yang tidak dapat diulang kembali. Cara lain dengan<br />

membuat beberapa sketsa alternatif kemudian dipilih alternatif terbaik<br />

untuk dituangkan ke atas bi<strong>dan</strong>g gambar. Ada pula langsung membuat<br />

sketsa di atas kanvas, biasanya pelukis naturalis <strong>dan</strong> realis <strong>dan</strong> juga<br />

pelukis tradisional Bali melakukan hal ini. Cara kedua merupakan sketsa<br />

sebagai pendahuluan atau kegiatan awal sebelum melukis atau membuat<br />

patung. Perlu diketahui bahwa membuat patung belum ada yang<br />

dilakukan secara spontan kecuali pematung tradisional yang telah hafal<br />

dengan bentuk <strong>dan</strong> atribut patung yang sama dari zaman ke zaman.<br />

Oleh karenanya, seniman pematung modern sangat membutuhkan<br />

sketsa sebelum mulai membuat patung. Aguste Rodin, sebelum<br />

membuat jendela dengan patung yang berjudul The Gate of Hell, idenya<br />

Gambar 220. Delacroix, Rakit Medusa (sumber: Paul Zelanski).<br />

290

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!