SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2. Menggambar Perspektif <strong>dan</strong> Proyeksi.<br />
a. Menggambar perspektif<br />
Lingkungan ini adalah tiga dimensional sebagai sebuah benda yang<br />
memiliki panjang, lebar <strong>dan</strong> ketebalan atau volume. Benda itu berada<br />
pada ruang yang memiliki kedalaman. Kita sebagai wujud dilingkupi oleh<br />
ruang. Dalam beberapa hal menggambar sama dengan menulis. Menulis<br />
adalah kegiatan untuk mengungkapkan sesuatu secara verbal. Apabila<br />
kita duduk menggambar suatu benda di depan kita, sebenarnya kita<br />
mengungkapkan benda itu melalui gambar. Oleh karena itu diperlukan<br />
pemahaman <strong>dan</strong> keterampilan tentang cara mengungkapkan wujud tiga<br />
dimensi ke atas bi<strong>dan</strong>g datar.<br />
Kegiatan menggambar membutuhkan beberapa keterampilan agar<br />
hasil gambarnya baik, yaitu keterampilan teknik meliputi ketrampilan<br />
membentuk pada bi<strong>dan</strong>g dua dimensional berdasar linear perspektif,<br />
mewarna berdasar areal perspektif <strong>dan</strong> mengungkapkan karakter benda<br />
yang digambar seperti keras, lunak, pejal, kasar, halus <strong>dan</strong> sebagainva.<br />
Sebelum dapat menggambar, terlebih dahulu ia harus dapat menguasai<br />
prinsip <strong>dan</strong> teknik perspektif. Sebab perspektif merupakan suatu cara<br />
dalam mentransformasikan wujud tiga dimensional ke atas permukaan<br />
bi<strong>dan</strong>g dua dimensional. Dalam transformasi berupa gambar itu terdapat<br />
ilusi ruang tiga dimensionalyang disebabkan karena penerapan teknik<br />
<strong>dan</strong> prinsip perspektif.<br />
Agar lebih memahami tentang prinsip perspektif coba pergi ke alam<br />
terbuka, jika mungkin ada jalan lurus atau rel kereta api.<br />
Perhatikanlah jalan atau rel itu bagaimana kondisinya bila semakin<br />
jauh, apakah jalan atau rel itu semakin menyempit, apakah sisi<br />
kanan <strong>dan</strong> kirinya bertemu pada suatu titik pada garis mendatar?<br />
Apa yang diperhatikan itulah perspektif. Selanjutnya perhatikanlah<br />
gambar berikut coba buat garis yang bertemu pada satu titik pada<br />
garis mendatar pada gambar tersebut.<br />
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya ilusi<br />
perspektif. Apabila kita perhatikan gambar di atas dapat kita ketahui di<br />
mana posisi kita berada. Dari posisi kita, terutama posisi mata<br />
menentukan bentuk perspektif itu. Jika kita berada di pantai <strong>dan</strong> kita<br />
melihat ke depan akan kita temukan garis mendatar yang membentang<br />
sangat luas, garis itu adalah batas pan<strong>dan</strong>gan kita yang merupakan<br />
pertemuan antara kaki langit dengan permukaan bumi. Posisi garis ini<br />
mengikuti posisi pan<strong>dan</strong>gan mata kita <strong>dan</strong> menyebabkan perubahan<br />
yang terjadi terhadap bentuk yang kita lihat. Apabila kita tengkurap di<br />
permukaan bumi garis batas pan<strong>dan</strong>gan itu tingginya mengikuti posisi<br />
296