SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
kerja yang paling sederhana warna akan tercetak melalui lubang<br />
tersebut. Tumpang tindih warna atau jumlah warna menentukan<br />
jumlah klise yang dibuat, oleh karena warna pertama yang ingin<br />
dipertahankan harus dilindungi dengan klise yang sama dengan<br />
bagian yang tidak dilubangi. Penerapan warna dapat digunakan<br />
dengan kuas dapat pula dengan karet busa dengan menekannya<br />
atau menggunakan alat semprot manual atau elektronik. Teknik<br />
sablon yang lebih canggih disebut silkscreen, disebut demikian<br />
karena menggunakan kain khusus seperti sutra sebagai alat<br />
penyaring warna yang akan melekat ke permukaan kain atau<br />
kertas, sehingga teknik ini disebut pula teknik cetak saring. Teknik<br />
ini cukup rumit <strong>dan</strong> memerlukan lebih dari satu jenis bahan <strong>dan</strong> alat<br />
namun dapat mentransfer gambar dapat lebih sempurna, bahkan<br />
pemindahan gambar yang rumit maupun foto dapat dipindahkan<br />
pada klise melelui proses kamar gelap (fotografi).<br />
Proses teknik cetak saring ada beberapa jenis, yakni<br />
sebagai berikut.<br />
1. Cara menutup atau gambar langsung, adalah kain<br />
dibentangkan pada bingkai kayu, kemudian bagian-bagian<br />
yang tidak dikehendaki terkena warna ditutup dengan<br />
lapisan tertentu seperti selotip, lem, lithographic crayon atau<br />
menggambar langsung di atas screen dengan menggunakan<br />
cairan screen laquen yang kualitasnya baik. Apabila ada<br />
kesalahan, gambar dengan cairan tersebut dapat dihapus<br />
dengan menggunakan cairan thinner atau xylol. Apabila<br />
gambar telah jadi maka screen siap digunakan, selanjutnya<br />
kertas diletakkan dibawah kain screen dengan alas yang<br />
sangat rata. Zat pewarna diletakkan di atas <strong>dan</strong> sepanjang<br />
screen, lalu warna dioleskan dengan alat yang disebut rakel.<br />
Warna meresap melalui pori-pori kain <strong>dan</strong> melekat di atas<br />
permukaan kertas yang ada di bawahnya. Guna<br />
mendapatkan warna-warni diperlukan bentangan kain yang<br />
lain dengan gambar yang sama <strong>dan</strong> menutup bagian yang<br />
telah berwarna sebelumnya.<br />
2. Cara resist film, film yang digunakan adalah film khusus<br />
pengerjaan sablon. Film diletakkan di atas gambar yang<br />
akan disablon, selanjutnya lapisan film beserta kertasnya<br />
digores dengan menggunakan pisau cutter, lalu ditempelkan<br />
pada screen <strong>dan</strong> distrika hingga goresan melekat pada<br />
kertas. Setelah itu kertas dapat dilepas dari filmya <strong>dan</strong><br />
337