02.07.2013 Views

SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2

SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2

SENI RUPA Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif JILID 2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

H. Bepikir Kongkrit<br />

Dalam teori psikologi perkembangan ada tahap kemampuan orang<br />

berpikir kongkrit. Piaget (1970) menyebutnya sebagai tahap congcrete<br />

operational, yakni kemampuan seorang anak dalam mengidentifikasi <strong>dan</strong><br />

memahami secara logis perubahan terjadi secara fisik dalam sebuah<br />

benda namun sebagaian besar karakteristiknya masih tetap. Seorang<br />

designer atau arsitek menggunakan imajinasinya untuk berpikir kongkrit<br />

dalam merencanakan sebuah rangcangan benda atau bangunan.<br />

Seorang pelukis, pematung, kriyawan termasuk orang yang berpikir<br />

a b<br />

c d<br />

Gambar 237. Pengembangan bentuk berdasar rangsang visual garis.<strong>dan</strong> bantuk , karya<br />

peserta diklat guru SMK<br />

kongkrit dalam menuangkan gagasannya karena apa yang diinginkan<br />

<strong>dan</strong> dilakukan selalu tergambar dalam pikirannya. Kiranya tidak hanya<br />

ketiga profesi itu yang menggunakan berpikir kongkrit, hampir seluruh<br />

manusia dalam hidupnya menggunakan berpikir secara kongkrit. Dalam<br />

berpikir alternatif gagasan visual masih samar-samar, akan tetapi dalam<br />

berpikir konkrit sudah jelas pilihan mana yang paling baik <strong>dan</strong> bagaimana<br />

395

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!