02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Syahdan, para ksatria dan raja-raja bijaksana di dalam wayang tidak pernah mengamuk<br />

karena kritikan-kritikan dari Semar, Bagong, dan Petruk. Mereka selalu menanggapi kritikankritikan<br />

itu dengan baik. Mereka adalah ksatria dan raja-raja bijaksana, yang bisa diajak<br />

bicara. Karena itu mereka mendapatkan wibawa. Lain para raja raksasa. Mereka tidak<br />

punya Semar, Bagong, Gareng, dan Petruk yang memberikan kritikan-kritikannya. Mereka<br />

penuh gairah angkara murka, adigang-adigung-adiguna, penuh roso risi, rasa bersalah<br />

sehingga mereka tidak tahan terhadap kritikan. Mereka kasar. Mereka hanya bisa menekan<br />

dan melarang. Mereka tidak bisa diajak bicara.<br />

D. Menulis<br />

Sumber: Taufiq Ismail, dkk. (ed.), Horison Esai Indonesia Kitab 1<br />

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas!<br />

a. Mengapa pembicara dalam teks di atas menyatakan rasa gembiranya?<br />

b. Apa beda juara pada dunia persilatan dan juara pada dunia tulis-menulis?<br />

c. Mengapa penghargaan Akademi Jakarta tidak dapat dianggap sebagai ukuran mutu<br />

suatu karya seni?<br />

d. Mengapa sejak pentas Mastodon dan Burung Kondor, pembicara tidak pernah<br />

melakukan pentas drama di Yogyakarta?<br />

e. Mengapa naskah Oidipus Sudah Berpulang dan Lysistrata dilarang dipentaskan di<br />

Daerah Istimewa Yogyakarta?<br />

f. Bagaimana situasi dan kondisi Daerah Istimewa Yogyakarta?<br />

g. Bagaimana ksatria dan raja bijaksana pada dunia wayang menanggapi kritik yang<br />

disampaikan oleh wong cilik yang diwakili Semar, Gareng, Petruk, atau Bagong?<br />

h. Masih dalam dunia wayang, mengapa raja raksasa tidak tahan menghadapi kritikan?<br />

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menyusun makalah sesuai dengan struktur dan<br />

teknik penulisan makalah.<br />

Teknik Menyusun Makalah<br />

1. Menyusun makalah<br />

Makalah merupakan salah satu bentuk tulisan<br />

ilmiah. Ciri utamanya tampak pada bentuk, bahasa,<br />

dan isinya. Bentuknya sesuai dengan ketentuan<br />

yang lazim. Bahasanya baku. Isinya, kecuali ilmiah,<br />

juga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.<br />

Makalah ditulis untuk disajikan dalam forum ilmiah<br />

seperti ceramah, seminar, dan diskusi.<br />

Makalah biasanya disusun dalam tiga tahap<br />

Bagian<br />

Isi<br />

Pendahuluan<br />

Judul<br />

Pengantar<br />

Tulisan<br />

Pendahuluan<br />

Pembahasan<br />

Kesimpulan/Saran<br />

yaitu perencanaan, penulisan, dan penyuntingan. Bagian Penutup<br />

Pada tahap, perencanaan, penulis harus memilih<br />

topik, menetapkan judul, mencari bahan tulisan,<br />

dan menyusun kerangka. Kerangka biasanya sudah<br />

Daftar Pustaka<br />

menggambarkan tiga bagian, yaitu pendahuluan, tubuh tulisan, dan penutup.<br />

Pidato, Ceramah dan Makalah 133

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!