02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Perhatikan ilustrasi berikut!<br />

Siswa di kelas kami ada 30 orang. Nilai siswa nomor absen 1 sampai 30 dalam ulangan<br />

Matematika kemarin berturut-turut tercatat sebagai berikut:<br />

53 68 75 85 83 80 71 47 87 70<br />

67 57 70 52 68 69 65 75 43 70<br />

74 70 70 64 65 61 60 70 77 33<br />

a. Rumuskan sebuah kesimpulan induktif dari data di atas!<br />

b. Buatlah paragraf induksi berdasarkan data nilai di atas!<br />

Ada Apa dalam Bahasa Kita?<br />

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menggunakan berbagai jenis kalimat secara<br />

pragmatik.<br />

Mengenal Kalimat Pragmatik<br />

Anda mengenal kata pintar, bukan? Nah, dalam kalimat ’Karena pintar, Abi disayangi<br />

guru-gurunya’, kata pintar berarti pandai atau <strong>cakap</strong>. Tetapi, apabila dilihat dari penggunaannya,<br />

pintar tidak selalu berarti pandai atau <strong>cakap</strong>. Perhatikan dialog berikut!<br />

Ibu : ”Ton, bagaimana ulanganmu matematika?”<br />

Tony : ”Saya dapat 42, Bu.”<br />

Timy : ”Saya 25”<br />

Ibu : ”Timy, kamu ini memang anak Ibu yang paling pintar.”<br />

Kata pintar pada dialog di atas tidak bermakna pandai, tetapi sebaliknya, bodoh. Makna<br />

itu tidak lepas dari konteks pembicaraan mereka. Pembicaraan mengenai pemakaian kata,<br />

frase, dan kalimat yang selalu terikat konteks inilah yang dipelajari dalam pragmatik.<br />

Uji Kompetensi 7.5<br />

Tentukan kalimat pragmatik yang terdapat dalam ilustrasi berikut, dan jelaskan maksudnya!<br />

1. Pada suatu siang pelajaran Matematika. Pintu dan jendela kelas tertutup. Kipas angin<br />

dan AC tidak ada. Anak-anak mengerjakan soal dengan serius. Guru duduk sambil<br />

memerhatikan murid-muridnya. Tidak berapa lama kemudian, ia bergumam sambil<br />

mengipas-ngipaskan tangan ke tubuhnya, ”Uh, panas sekali.” Begitu mendengar ucapan<br />

itu, Abi, salah seorang yang duduk dekat jendela membuka jendela lebar-lebar.<br />

2. Pada suatu sore ayah dan ibu duduk-duduk di ruang tamu. Tak lama terdengar Abi berteriakteriak,<br />

”Eyang datang! Eyang datang!”<br />

Bapak : ”Bu, kopi!”<br />

Ibu : (segera ke belakang menyiapkan kopi).<br />

Mari Beraktivitas di Sekolah 89

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!