02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Derai-Derai Cemara<br />

Oleh Chairil Anwar<br />

Cemara menderai sampai jauh<br />

Terasa hari jadi akan malam<br />

Ada beberapa dahan di tingkap merapuh<br />

Dipukul angin yang terpendam<br />

Aku sekarang orangnya bisa tahan<br />

Sudah lama bukan kanak lagi<br />

Tapi dulu memang ada suatu bahan<br />

Yang bukan dasar perhitungan kini<br />

Hidup hanya menunda kekalahan<br />

Tambah jauh dari cinta sekolah rendah<br />

Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan<br />

Sebelum pada akhirnya kita menyerah<br />

194<br />

Dari Jassin, Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45<br />

C. Membaca<br />

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menganalisis cerpen yang dianggap penting pada<br />

setiap periode untuk menemukan standar budaya yang dianut masyarakat<br />

dalam periode tersebut.<br />

Menganalisis cerpen<br />

Hampir setiap periode muncul cerita singkat. Pada masa sastra lama cerita singkat<br />

dengan sebutan dongeng. Bahasa dan kandungan isinya sejalan dengan masyarakat lama.<br />

Sebelum proklamasi kemerdekaan tradisi dongeng dilanjutkan. Cerpen-cerpen mereka belum<br />

beranjak dari tradisi, masih berkisah tentang ‘yang bukan-bukan.’ Baru setelah Hamka ikut<br />

meramaikan penulisan cerpen, mulailah tradisi bergeser. Ceritanya tidak lagi khayali, tetapi<br />

sudah lebih realistis. Begitulah makin lama jumlah penulis cerpen makin banyak. Bahkan<br />

pada tahun 1950-an cerpen mengalami masa ‘keemasan’.<br />

Uji Kompetensi 16.3<br />

1. Bacalah cerpen berikut dengan cermat!<br />

Pembunuh Naga<br />

Cerpen Indra Tranggono<br />

Bukan kebetulan jika desa yang ditinggali Warsi dan Warih disebut desa Naga. Nama<br />

itu tak ada hubungannya dengan naga yang menghuni gua, seperti dalam dongeng. Tidak<br />

sama sekali. Namun warga desa itu sangat percaya bahwa ada seekor naga besar yang<br />

tidur melingkar di bawah bumi di desa mereka. Naga itu sewaktu-waktu bangun, menggeliat<br />

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!