02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

5. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saya menunda penyampaian Pidato Akhir<br />

Tahun, yang biasanya saya sampaikan di akhir bulan Desember. Saya ingin<br />

menggantinya dengan tradisi baru, yakni menyampaikan Pidato Awal Tahun pada<br />

bulan Januari. Dalam pertimbangan saya, pada bulan Januari, kita telah memperoleh<br />

gambaran yang lebih utuh tentang apa yang telah kita capai di tahun sebelumnya.<br />

Pertimbangan saya yang lain adalah setiap akhir tahun atau awal tahun baru banyak<br />

dilakukan evaluasi dan refleksi kritis terhadap kinerja pemerintah, baik itu oleh DPR,<br />

Partai-partai Politik, Lembaga Kajian ataupun para pengamat secara perseorangan<br />

( Pidato Presiden RI, 31 Januari 2007).<br />

Penggalan teks pidato Presiden tersebut berisi ....<br />

a. Sikap pemerintah terhadap DPR, partai politik, lembaga kajian, dan pengamat.<br />

b. Tekad pemerintah untuk memasuki tahun baru dengan semangat dan optimisme<br />

baru.<br />

c. Evaluasi terhadap kinerja pemerintah, DPR, partai politik, lembaga kajian, dan<br />

pengamat.<br />

d. Pernyataan untuk mengubah kebiasaan menyampaikan pidato akhir tahun menjadi<br />

pidato awal tahun.<br />

e. Ajakan untuk memasuki tahun baru dengan evaluasi dan refleksi kritis terhadap<br />

kinerja pemerintah.<br />

6. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah saya memulai pidato dengan<br />

puisi berikut. Puisi ini cukup populer dan menggambarkan kekuatan gerakan protes<br />

yang dipimpin mahasiswa di Indonesia pada masa reformasi<br />

Mahasiswa takut pada dosen/Dosen takut pada dekan/Dekan takut pada rektor /Rektor<br />

takut pada menteri/Menteri takut pada presiden/Presiden takut pada mahasiswa<br />

(Taufik Ismail, ”Takut ‘66, Takut ‘98")<br />

Puisi Saudara Taufik Ismail di atas mengingatkan kita kepada masa-masa demonstrasi<br />

mahasiswa sepanjang tahun 1998 lalu, ketika gerakan protes mahasiswa berhasil<br />

menghentikan laju kekuasaan Soeharto, presiden kedua Republik Indonesia yang<br />

semakin sewenang-wenang di tahun-tahun terakhir pemerintahannya (Pidato Amien<br />

Rais, 10 April 1999 di depan Rapat Senat Terbuka Universitas Gadjah Mada,<br />

Yogyakarta).<br />

Menurut pembicara alasan mengapa pidatonya dimulai dengan puisi adalah ....<br />

a. Puisi tersebut dibuat oleh Taufik Ismail seorang penyair kaliber nasional.<br />

b. Pembicara memang seorang penyair yang sealiran dengan Taufik Ismail.<br />

c. Pembicara adalah salah seorang pelaku aksi protes pada masa reformasi.<br />

d. Puisi tersebut melukiskan kekuatan mahasiswa Indonesia pada masa reformasi.<br />

e. Puisi tersebut melukiskan kekuasaan dan kesewenang-wenangan Presiden<br />

Suharto.<br />

152<br />

<strong>Piawai</strong> Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!