02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Musik bertalu mengiringi dimulainya sebuah prosesi. Iring-iringan upacara penyerahan<br />

penghargaan raja kepada salah seorang punggawa akan segera dimulai. Raja duduk di<br />

singgasana, sementara di bawahnya sejumlah mentri dan sentana duduk bersila. Di<br />

pelataran duduk rakyat yang ikut menyaksikan upacara tersebut.<br />

Manggala : Sang Prabu, persiapan tatacara pemberian penghargaan negeri telah siap<br />

dilaksanakan.<br />

Sang Prabu : Laksanakan!<br />

Manggala : (Memberi perintah kepada punggawa pengiring) Pasukan diperkenankan<br />

mengiringkan panewu Sawunggandaru untuk dibawa ke hadapan raja.<br />

Musik bertalu untuk mengiring kemunculan Sawunggandaru, diiringi pasukan pengiring<br />

kehormatan menuju ke hadapan raja.<br />

Sang Prabu : Atas nama Kerajaan Kismantaka, pada hari ini aku berkenan mengucapkan<br />

terima kasih kepada panewu Sawunggandaru yang telah memperlihatkan<br />

darma baktinya di dalam peperangan di Kaliwunggu, di mana Tumenggung<br />

Sepuh ikut menjadi kurban di dalamnya. Tetapi karena engkau telah mampu<br />

menyelamatkan putraku, Sang Pangeran Trucuk, dan sekaligus<br />

menggantikan kedudukan ketumenggungan dengan tangkas, maka aku<br />

berkenan memberimu anugerah kedudukan baru untukmu, yakni, engkau<br />

akan kuangkat menjadi Tumenggung yang baru. Maka untuk semuanya<br />

itu, aku anugerahkan bintang jasa utama, gaji yang memadai, empat orang<br />

selir cantik-cantik, rumah di pondok Indah dan … dua buah mobil baby<br />

benz. Marilah kita mengadakan pesta-pesta suka-suka andrawina di ruang<br />

Andrawina Istana.<br />

Raja turun dari singgasana menuju ruang andrawina istana yang kemudian diikuti oleh<br />

para menteri. Punggawa dan seluruh rakyat yang hadir. Di tengah riuhan tersebut terdapat<br />

dua orang yang berjalan menentang arus. Mereka adalah Bantarjati dan Suragati.<br />

Adegan 2<br />

Bintarjati dan Suragati berjalan menentang arus, keduanya berbincang sambil<br />

memperhatikan iring-iringan tersebut keluar.<br />

Suragati : Tuan Penewu Bantarjati, kenapa kita menentang arus? Bukankah ini bisa<br />

membahayakan kita?<br />

Bantarjati : Tahu apa kamu tentang sikap penentang arus? Kamu pikir kita dapat hidup<br />

layak hanya dengan mengikuti ke mana arus itu mengalir? Buktinya?<br />

Sekarang yang mendapatkan anugerah dari raja. Kamu akan tahu persis<br />

siapa sebenarnya Sawunggandaru itu? Ia tidak lebih dari seorang pengecut<br />

yang menusuk lawannya dari belakang.<br />

Suragati : Lalu, bagaimana mungkin Tumenggung baru itu dapat disebut sebagai<br />

pahlawan yang telah menyelamatkan Pangeran Trucuk dan menggantikan<br />

Tumenggung Sepuh?<br />

Bantarjati : Itulah yang menjadi keahlian dia.<br />

Dari Thomas T. Suharsono, “Tumenggung” The Mank<br />

Prosa Naratif Terjemahan 249

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!