02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

“Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh seorang<br />

pegawai negeri. Siapa mengira, si anak tukang cukur bisa mendapatkan jodohnya seorang<br />

pegawai kantoran. Aku mau anakku juga bisa bernasib baik seperti dia, dapat jodoh<br />

seorang pegawai negeri.”<br />

Begitulah bisik-bisik orang yang didengarnya. “Anak si tukang cukur mendapat<br />

jodohnya. Anak si gunting rambut menemukan jodohnya. Anak si gunting rambut akan<br />

menikah.”<br />

“Pinjam sisirmu,” kata mereka mengejeknya di sekolah.<br />

“Masak anak si tukang cukur tidak membawa sisir. Mengapa tidak kau ambil satu<br />

sisir ayahmu?” sindir mereka.<br />

Malamnya dia berkata kepada ibunya, “Mengapa ayah menjadi tukang cukur?”<br />

“Mangapa kau bertanya seperti itu, anakku?”<br />

“Mereka mengejekku. Anak si tukang cukur. Kata mereka.”<br />

“Kau malu?”<br />

Dari: Hamsad Rangkuti, “Kado Perkawinan” dalam Lukisan Perkawinan<br />

2. Tuangkan analisis dan hasil penilaian Anda pada bagian pendahuluan, isi, dan penutup!<br />

Ada Apa dalam Sastra Kita?<br />

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menyusun dialog dalam pementasan drama satu<br />

babak dengan tema tertentu<br />

Menyusun dialog dalam pementasan drama<br />

Menyusun naskah drama memerlukan kreativitas. Agar tepat sasaran, buat kerangka<br />

lebih dahulu dengan menuliskan alur penting. Anda harus yakin dapat mewujudkan naskah.<br />

Niat dan kemauan Anda sangat menentukan. Pengalaman, wawasan, dan pengetahuan sangat<br />

diperlukan. Ingat, semangat mewujudkan naskah harus ada. Roma tidak dibangun hanya<br />

dalam satu hari.<br />

Pelaku yang akan dimunculkan, tema yang dikembangkan, dan alur yang akan terjadi<br />

harus mendapatkan perhatian. Namun, pada saat membuat naskah, jangan terjebak pada<br />

ketiganya. Tulis saja peristiwa yang akan ditampilkan. Peristiwa apa saja. Hidupkan tokoh<br />

ceritanya dengan dialog dalam sebuah konflik. Ingat konflik bukan perselisihan, melainkan<br />

lalu lintas pernyataan dari pikiran setiap tokoh. Alirkan terus dialog itu. Kalau sudah, pilih<br />

dialog yang bagus dan tepat. Jangan ragu Anda mencoret-coret naskah. Namun, edit-mengedit<br />

ini hendaknya tidak menggangu penuangan ide. Naskah yang sudah penuh coretan tentu<br />

belum menjadi naskah sebenarnya. Satu dua jam, satu minggu dua minggu kemudian bisa<br />

jadi muncul ide baru. Kalau memang demikian, Anda jangan ragu memasukkannya ke dalam<br />

naskah. Yang penting naskah harus jadi dan layak dipentaskan.<br />

Masih, ingat model naskah drama, bukan? Secara visual naskah drama tampak judul,<br />

pengarang, para pelaku (dramatic personae), dan keterangan tentang setting, nama pelaku,<br />

dialog dan lain-lain. Walaupun petikan langsung, ujaran umumnya tidak diapit tanda petik.<br />

Prosa Naratif Terjemahan 251

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!