02.07.2013 Views

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

kelasXIIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra..

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dihubung-hubungkan, dipertentangkan, dan lain-lain. Gambar, grafik, diagram, statistik,<br />

angka-angka, peta, dan lain-lain dapat dimanfaatkan untuk membuktikan kebenarannya.<br />

Argumentasi biasanya berujung pada sebuah kesimpulan. Untuk mendapatkan<br />

kesimpulan diperlukan sekurang-kurangnya sebuah premis.<br />

Premis : Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok-pelosok. Puskesmas<br />

diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan perumahan<br />

rakyat dibantu. Begitu pula pembangunan rumah ibadah.<br />

Kesimpulan : Menyejahterakan rakyat memang tugas pemerintah.<br />

2. Metode argumentasi<br />

Menyusun argumentasi dapat menggunakan beberapa metode. Di antaranya metode<br />

genus dan definisi, sebab-akibat, persamaan, perbandingan, pertentangan, keadaan, dan<br />

kesaksian.<br />

a. Genus dan definisi<br />

Untuk membicarakan genus kita bertolak dari keyakinan bahwa segala sesuatu<br />

dapat dimasukkan ke dalam golongan (genus, kelas, kelompok) tertentu. Misalnya,<br />

ada genus yang disebut makhluk dan manusia sebagai anggotanya.<br />

Sementara itu, definisi merupakan proposisi yang selalu terjadi dari dua bagian.<br />

Bagian pertama yang didefinikasikan (difeniendum) dan bagian kedua yang<br />

mendefinisikan (definiens). Keduanya sama bobotnya, sama nilainya.<br />

Salah satu definisi yang kita kenal adalah definisi formal. Dalam definisi ini, pada<br />

definiensnya terdapat genus (atasan, hipernim) dan unsur pembeda yang<br />

membedakannya dengan anggota bawahan lain, misalnya<br />

40<br />

Gergaji<br />

<br />

adalah alat pemotong<br />

<br />

yang bergerigi<br />

<br />

anggota genus yang pembeda dengan<br />

genus beranggotakan anggota genus yang<br />

(hiponim alat potong) (hipernim) gergaji lain<br />

<br />

b. Sebab akibat<br />

definendum definiens<br />

Dalam berargumentasi mungkin sebuah fenomena melahirkan akibat yang<br />

sebanding, atau sebaliknya. Makin besar suatu sebab, makin besar pula akibat yang<br />

ditimbulkannya, misalnya<br />

Setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Usaha ini merupakan suatu<br />

perjuangan. Oleh karena itu, usaha ini memerlukan pengorbanan.<br />

c. Sirkumtansi atau keadaan<br />

<br />

Sirkumtansi atau keadaan merupakan varian dari proses berpikir kausalitas<br />

(hubungan sebab akibat). Apabila seseorang dihadapkan pada persoalan dalam situasi<br />

tertentu, tidak ada pilihan lain, kecuali, melakukan apa yang mesti dilakukan. Dalam<br />

<strong>Piawai</strong> Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!