20.01.2015 Views

Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP

Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP

Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Media</strong> di Sulawesi Tengah, Maluku Utara <strong>dan</strong> Maluku<br />

masyarakat luas, sehingga kemampuannya<br />

untuk mempengaruhi opini publik juga<br />

menjadi sangat terbatas. Selain itu,<br />

kemampuan media menjangkau masyarakat<br />

sangat menentukan pengaruhnya terhadap<br />

masyarakat. Jika media tidak bisa diakses<br />

(artinya, jika terjadi ‘kevakuman media’) baik<br />

karena rendahnya sarana <strong>dan</strong> prasarana teknis,<br />

kendala biaya, penghambatan yang disengaja,<br />

atau rendahnya minat, maka peran media akan<br />

berkurang. Keberagaman bentuk media<br />

tertentu juga memiliki dampak yang nyata,<br />

karena jika hanya terdapat satu lembaga yang<br />

bergerak di media tertentu yang paling populer<br />

<strong>dan</strong>/atau paling mudah untuk diakses, maka<br />

pengaruhnya terhadap masyarakat akan<br />

meningkat secara nyata karena tidak a<strong>dan</strong>ya<br />

pesaing.<br />

Selain itu, akses media terhadap informasi<br />

terkini <strong>dan</strong> akurat dari narasumber primer<br />

sangat penting untuk menghasilkan<br />

pemberitaan yang berimbang, obyektif <strong>dan</strong><br />

terandalkan. Dalam hal ini, relasi <strong>dan</strong><br />

kerjasama dengan pemerintah lokal,<br />

masyarakat ma<strong>dan</strong>i, akademisi, <strong>dan</strong><br />

masyarakat donor yang bergerak <strong>dalam</strong> bi<strong>dan</strong>g<br />

pembangunan adalah sangat penting.<br />

Masyarakat <strong>Media</strong> Homogen atau<br />

Heterogen – Komposisi masyarakat media<br />

berdasarkan agama, suku <strong>dan</strong> politik sangat<br />

berpengaruh <strong>dalam</strong> menentukan orientasi<br />

media <strong>dan</strong> kemungkinan bagi media tersebut<br />

untuk menjadi bias. Tanpa keanekaragaman,<br />

ada kemungkinan media tidak akan mewakili<br />

kebutuhan <strong>dan</strong> permasalahan ‘pihak yang lain’.<br />

Dengan demikian, stereotipe <strong>dan</strong> mitos rakyat<br />

dapat disebarkan melalui media tulis maupun<br />

lisan. Selain itu, jika mandat (ownership)<br />

tertumpu pada satu kelompok tertentu, maka<br />

media dapat dimanipulasi atau tidak dapat<br />

mewakili kebutuhan <strong>dan</strong> permasalahan dari<br />

berbagai pihak.<br />

Ketrampilan <strong>dan</strong> Sumber Daya <strong>Media</strong> –<br />

Ketrampilan <strong>dan</strong> sumber daya yang dimiliki<br />

suatu media <strong>dan</strong> para praktisi media, mulai dari<br />

pemilik sampai editor <strong>dan</strong> wartawan, sangat<br />

berpengaruh terhadap peran media. Jika<br />

pemahaman tentang peran media <strong>dan</strong> standar<br />

profesional yang disyaratkan sudah tertanam<br />

dengan kokoh, maka media berpotensi lebih<br />

besar untuk memberi dampak positif.<br />

Sebaliknya, jika kedua hal itu tidak tertanam<br />

dengan baik maka kemungkinan bagi media<br />

untuk memprovokasi timbulnya konflik secara<br />

tidak disengaja, ataupun manipulasi <strong>dan</strong> tindak<br />

perlakuan salah yang disengaja, menjadi lebih<br />

besar.<br />

Di samping, akses media terhadap sumber<br />

daya keuangan <strong>dan</strong> kelembagaan yang sudah<br />

berkembang dengan baik dapat memfasilitasi<br />

best practices <strong>dan</strong> memungkinkan kalangan<br />

praktisi media untuk menjalankan tugas<br />

mereka secara efektif <strong>dan</strong> sesuai dengan<br />

standar profesional. Kemandirian media di<br />

bi<strong>dan</strong>g keuangan juga menghilangkan<br />

ketergantungan pada sumber pen<strong>dan</strong>aan <strong>dan</strong><br />

pengaruh (influence) eksternal, sehingga media<br />

memiliki kesempatan yang lebih besar untuk<br />

beroperasi secara independen.<br />

1.4 Isi Pemberitaan<br />

Isu isi pemberitaan perlu dipertimbangkan<br />

juga <strong>dalam</strong> mengkaji saling pengaruh yang<br />

ditimbulkan antara media <strong>dan</strong> konflik. Isi<br />

pemberitaan berkaitan dengan substansi<br />

produk yang diterbitkan <strong>dan</strong>/atau disiarkan<br />

oleh media. 8<br />

Isi pemberitaan yang mengedepankan<br />

pencegahan <strong>dan</strong> penyelesaian konflik adalah isi<br />

pemberitaan yang setidak-tidaknya<br />

berlandaskan pada standar <strong>dan</strong> praktek profesi<br />

yang bersifat inti. Di sini, penerapan<br />

ketrampilan jurnalisme tingkat lanjutan,<br />

misalnya jurnalisme tanggap konflik,<br />

jurnalisme investigatif <strong>dan</strong> sebagainya, dapat<br />

memiliki dampak yang bahkan lebih besar<br />

<strong>dalam</strong> hal memfasilitasi penyelesaian <strong>dan</strong><br />

pencegahan konflik.<br />

Sebaliknya, isi pemberitaan yang sifatnya<br />

memprovokasi timbulnya konflik secara garis<br />

besar dapat dibagi menjadi dua kelompok: (i)<br />

isi pemberitaan yang bermaksud untuk<br />

memancing emosi berdasarkan anggapan<br />

bahwa perlu dilakukan langkah-langkah preemptive<br />

action, <strong>dan</strong> (ii) isi pemberitaan yang<br />

bermaksud mementahkan keberatan atau<br />

oposisi terhadap konflik karena beranggapan<br />

bahwa konflik adalah buah permusuhan<br />

historis <strong>dan</strong> timbulnya kembali konflik<br />

merupakan sesuatu yang tak terelakkan. Jika<br />

lingkungan cukup kondusif bagi penyebaran<br />

8 Menurut kategori <strong>dan</strong> struktur metodologis di <strong>dalam</strong><br />

‘Special Report: Use and Abuse of <strong>Media</strong> in<br />

Vulnerable Societies’ (USIP, Special Report 110,<br />

Oktober 2003)<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!