20.01.2015 Views

Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP

Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP

Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Media</strong> di Sulawesi Tengah, Maluku Utara <strong>dan</strong> Maluku<br />

juga menyiarkan program talk show yang<br />

diproduksi bersama RRI.<br />

Radio SPB mengudara untuk pertama kali<br />

pada tahun 1998 dari Tobelo, daerah yang<br />

mayoritas beragama Kristen. Radio SPB<br />

dibentuk oleh Pastor Titus dibahwa Yayasan<br />

Bintang Laut (sebagai rujukan ke Bunda<br />

Maria) dengan tujuan menanggulangi<br />

kekerasan antarpemuda di Tobelo. Yayasan<br />

Bintang Laut juga menerbitkan tabloid Bintang<br />

Laut. Yayasan tersebut tengah berupaya<br />

menjaga jarak antara kedua media tersebut <strong>dan</strong><br />

gereja untuk mencegah anggapan bahwa radio<br />

tersebut merupakan media penyiaran Katolik.<br />

RRI Maluku Utara adalah salah satu<br />

stasiun radio yang menjadi bagian dari jaringan<br />

RRI nasional, yang isi siarannya 'ramah'<br />

terhadap pemerintah, yang menjadi sumber<br />

pen<strong>dan</strong>aannya. RRI menyiarkan programprogram<br />

nasional maupun daerah. RRI<br />

diperkirakan memiliki jumlah pendengar yang<br />

besar, yang terutama bertinggal di daerahdaerah<br />

terpencil propinsi ini. RRI Maluku<br />

Utara memiliki sejumlah program talk show,<br />

yang, sebagaimana dilaporkan, melibatkan<br />

berbagai pemangku kepentingan di Maluku<br />

Utara.<br />

5.2.5 Isi Pemberitaan<br />

Tampaknya tidak ada standar <strong>dalam</strong><br />

mekanisme kebijakan yang diterapkan masingmasing<br />

media. Maluku Utara Pos condong<br />

menggunakan mekanisme kebijakan yang<br />

mirip dengan yang dipakai Grup Jawa Pos.<br />

<strong>Media</strong> menyatakan bahwa mereka<br />

“mempercayai wartawan mereka” sehingga<br />

tidak melihat perlu untuk mempertanyakan halhal<br />

yang berkaitan langsung dengan peliputan<br />

berita atau penyuapan. Selain itu, tidak ada<br />

pemisahan antara bagian redaksi <strong>dan</strong> bagian<br />

lain dari media dengan wartawan ikut turun<br />

tangan <strong>dalam</strong> melobi iklan.<br />

Maluku Utara Pos telah mulai memisahkan<br />

proses-proses keredaksian, administratif,<br />

periklanan, pemasaran, <strong>dan</strong> lainnya. Sesuai<br />

sistem keredaksian yang diterapkan, usulan <strong>dan</strong><br />

pengangkatan berita diputuskan melalui rapat<br />

redaksi. Hanya saja, seringkali sistem ini tidak<br />

berjalan karena, seperti yang dilaporkan,<br />

beberapa wartawan tidak bersifat independen.<br />

Di sebuah daerah yang rentan konflik politik,<br />

sejumlah wartawan tampaknya kurang dapat<br />

mengendalikan diri sehingga terlibat <strong>dalam</strong><br />

cekcok politik. Sikap yang partisan seperti ini<br />

lantas tercermin <strong>dalam</strong> penulisan berita.<br />

5.2.6 Pendidikan <strong>dan</strong> Ketrampilan<br />

Latar belakang pendidikan wartawan di<br />

Maluku Utara adalah lulusan SMU atau S1.<br />

Sebagian besar wartawan bekerja tanpa<br />

melakukan magang atau pelatihan media<br />

sehingga tidak memiliki ketrampilan dasar<br />

kewartawanan, penulisan berita, teknik<br />

wawancara, <strong>dan</strong> ketrampilan menyunting.<br />

Sebaliknya, wartawan-wartawan dari<br />

suratkabar yang lebih besar pernah<br />

mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan<br />

oleh perusahaan tempat mereka bekerja. 81<br />

Sebagai pengecualian, Grup Jawa Pos telah<br />

menyelenggarakan pelatihan bagi media yang<br />

dibawahinya. Dengan demikian, staf Maluku<br />

Utara Pos telah mendapat pelatihan hasil<br />

penyelenggaraan Grup Jawa Pos. Hanya<br />

sedikit wartawan yang mendapatkan pelatihan<br />

di luar Maluku Utara. Banyak yang telah<br />

mengikuti kursus di bi<strong>dan</strong>g jurnalisme damai<br />

yang diselenggarakan oleh organisasiorganisasi<br />

nasional <strong>dan</strong> internasional yang<br />

berkantor di Jakarta seperti British Council,<br />

ISAI, LSPP, AJI <strong>dan</strong> Internews.<br />

Kebanyakan pegawai radio adalah lulusan<br />

SMU atau bergelar S1. Sebagian besar diantara<br />

mereka telah mengikuti pelatihan jurnalisme<br />

damai. Untuk peliputan pemilihan umum,<br />

Gema Hikmah merekrut empat orang lulusan<br />

SMU <strong>dan</strong> lima pemegang gelar S1, sementara<br />

Radio Paksi Buana merekrut tiga orang lulusan<br />

SMU <strong>dan</strong> satu pemegang gelar S1. Sebagian<br />

besar pegawai RRI pernah mengikuti<br />

pendidikan informal yang diselenggarakan<br />

oleh RRI di Jakarta lewat kegiatan in-house. 82<br />

5.2.7 Isu Keselamatan<br />

Situasi keselamatan yang dihadapi<br />

wartawan pada saat meliput kelompok<br />

masyarakat ‘lawan’ amat berbahaya pada saat<br />

konflik meluas. Sejumlah kasus penyerangan<br />

menimpa praktisi media, yang terka<strong>dan</strong>g<br />

dilakukan oleh kelompok masyarakat ‘kawan’.<br />

Meskipun situasi keamanan telah sangat<br />

membaik, banyak wartawan yang masih<br />

enggan bepergian atau meliput kelompok<br />

masyarakat selain masyarakat mereka sendiri.<br />

81 Lihat Lampiran 19.<br />

82 Lihat Lampiran 21.<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!