Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP
Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP
Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Media</strong> di Sulawesi Tengah, Maluku Utara <strong>dan</strong> Maluku<br />
diskusi yang dikenal sebagai “DPR3” di<br />
Sulawesi Tengah, tempat media dapat<br />
berpartisipasi secara aktif <strong>dan</strong> membangun. 97<br />
Di daerah-daerah tempat cabang ba<strong>dan</strong><br />
keprofesian absen, kalangan praktisi media<br />
berpendapat bahwa pengaruh <strong>dan</strong> manfaat dari<br />
organisasi-organisasi seperti itu relatif terbatas.<br />
Kemungkinan Pendekatan – Usulan<br />
kegiatan untuk mendukung perkumpulan <strong>dan</strong><br />
jaringan media adalah:<br />
1. Menyikapi kendala-kendala yang dihadapi<br />
<strong>dan</strong> mendukung ba<strong>dan</strong>-ba<strong>dan</strong> profesi<br />
kewartawanan <strong>dalam</strong> mendirikan kantor<br />
cabang <strong>dan</strong>/atau hubungan dengan masyarakat<br />
media lokal;<br />
2. Mendukung pengembangan kemampuan<br />
ba<strong>dan</strong>-ba<strong>dan</strong> profesi kewartawanan di daerah,<br />
seperti kerjasama <strong>dalam</strong> pelaksanaan kegiatankegiatan<br />
pengembangan media;<br />
3. Membantu peran ba<strong>dan</strong>-ba<strong>dan</strong> keprofesian<br />
di bi<strong>dan</strong>g monitoring <strong>dan</strong> advokasi <strong>dalam</strong><br />
rangka mendukung <strong>dan</strong> membela masyarakat<br />
media lokal.<br />
6.1.3 Monitoring <strong>dan</strong> Advokasi<br />
Dasar Pemikiran Khusus – Monitoring isi<br />
pemberitaan media dapat berfungsi baik<br />
sebagai peringatan dini atas praktek-praktek<br />
yang berpotensi memicu konflik maupun<br />
meningkatnya ancaman terhadap media. Selain<br />
itu, monitoring selayaknya dihubungkan ke<br />
advokasi ‘berorientasi tindakan’ <strong>dan</strong><br />
mekanisme-mekanisme peringatan dini<br />
konflik. Dalam hal ini, monitoring <strong>dan</strong><br />
advokasi menyediakan indikator untuk<br />
menunjukkan a<strong>dan</strong>ya peningkatan laranganlarangan<br />
yang tidak beralasan <strong>dan</strong><br />
pengekangan terhadap media; sensor tak<br />
langsung <strong>dan</strong> swasensor (self-censorship) oleh<br />
praktisi <strong>dan</strong> lembaga media; penekanan<br />
terhadap sumber-sumber media eksternal; <strong>dan</strong><br />
polarisasi media, seperti meningkatnya<br />
stereotyping <strong>dan</strong> penyebaran fitnah.<br />
Ikhtisar Temuan – Sekarang ini, di<br />
Sulawesi Tengah <strong>dan</strong> Maluku Utara partisipasi<br />
<strong>dalam</strong> mekanisme-mekanisme monitoring <strong>dan</strong><br />
advokasi media cukup terbatas. Partisipasi<br />
sebagian besar berlangsung lewat lembagalembaga<br />
nasional di Jakarta, sehingga akses<br />
97<br />
DPR3 adalah pertemuan mingguan nonformal<br />
dengan peserta dari berbagai latar belakang profesi,<br />
yang menyebut diri mereka sebagai DPR3.<br />
terhadap informasi tentang situasi <strong>dan</strong> kondisi<br />
di daerah menjadi berkurang <strong>dan</strong> lambat.<br />
Seperti yang dilaporkan, di Ambon, MMC<br />
banyak bekerjasama dengan AJI <strong>dalam</strong><br />
kegiatan-kegiatan monitoring <strong>dan</strong> advokasi<br />
media.<br />
Kemungkinan Pendekatan – Usulan<br />
kegiatan untuk mendukung monitoring and<br />
advokasi adalah:<br />
1. Mengembangkan kegiatan-kegiatan<br />
monitoring media yang lebih efektif <strong>dan</strong><br />
responsif di Maluku Utara <strong>dan</strong> Sulawesi<br />
Tengah <strong>dan</strong> memanfaatkan kegiatan-kegiatan<br />
yang sudah ada di Maluku, yang akan<br />
dikaitkan ke mekanisme-mekanisme advokasi<br />
nasional <strong>dan</strong> internasional;<br />
2. Meningkatkan kemampuan media lokal<br />
<strong>dalam</strong> melakukan advokasi di tingkat daerah<br />
<strong>dan</strong> pusat <strong>dalam</strong> menyikapi permasalahanpermasalahan<br />
yang berkaitan dengan media;<br />
3. Menghubungkan monitoring ke<br />
mekanisme-mekanisme <strong>dan</strong> lembaga-lembaga<br />
peringatan dini konflik baik nasional maupun<br />
internasional.<br />
6.2 Mengembangkan Ketrampilan <strong>dan</strong><br />
Sumber Daya yang Profesional<br />
Dasar Pemikiran Umum – Pengembangan<br />
<strong>dan</strong>/atau pemulihan ketrampilan <strong>dan</strong> sumber<br />
daya profesional memupuk kemampuan media<br />
<strong>dalam</strong> melakukan penelitian, menafsirkan, <strong>dan</strong><br />
menkomunikasikan isu-isu konflik secara<br />
objektif, terandalkan, <strong>dan</strong> akurat. Selain itu, hal<br />
ini memberikan pemahaman yang lebih<br />
matang tentang peran media <strong>dan</strong> tanggung<br />
jawab bawaannya sebagai ‘kekuatan keempat’<br />
<strong>dalam</strong> lingkungan-lingkungan rawan konflik.<br />
6.2.1 Transformasi Isi Pemberitaan<br />
Dasar Pemikiran Khusus – Penelitian di<br />
bi<strong>dan</strong>g pelatihan keprofesian bagi wartawan di<br />
daerah-daerah yang terkena dampak konflik<br />
maju selangkah dengan a<strong>dan</strong>ya prakarsaprakarsa<br />
untuk memfasilitasi potensi media<br />
untuk mengkomunikasikan <strong>dan</strong> mengangkat<br />
berita dengan gaya yang secara khusus<br />
diorientasikan menuju penyelesaian konflik<br />
secara damai. Dengan demikian media menjadi<br />
fasilitator penanggulangan konflik, <strong>dan</strong><br />
bukannya sekedar pengamat profesional tanpa<br />
ikatan. Kegiatan-kegiatan transformasi isi<br />
54