Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP
Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP
Peran Media dalam Pembangunan Perdamaian dan ... - UNDP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Media</strong> di Sulawesi Tengah, Maluku Utara <strong>dan</strong> Maluku<br />
dari segi biaya produksi, perlengkapan, <strong>dan</strong><br />
akses atas teknologi informasi baru, seperti<br />
Internet;<br />
2. Bagi media lokal profesional <strong>dan</strong><br />
independen yang terlibat <strong>dalam</strong> aspek lain dari<br />
kegiatan-kegiatan yang diusulkan,<br />
menyalurkan teknik-teknik manajemen<br />
keuangan <strong>dan</strong> peningkatan pendapatan untuk<br />
mengembangkan kemandirian <strong>dan</strong> mengurangi<br />
ketergantungan kepada sumber-sumber<br />
eksternal;<br />
3. Memfasilitasi akses terhadap mekanismemekanisme<br />
pinjaman nasional <strong>dan</strong><br />
internasional yang mendukung media lokal<br />
profesional <strong>dan</strong> independen.<br />
6.2.3 Isu Keselamatan<br />
Dasar Pemikiran Khusus – Isu<br />
keselamatan seringkali merintangi <strong>dan</strong><br />
menciptakan halangan bagi pekerjaan praktisi<br />
media. Tindakan-tindakan yang berorientasi<br />
keselamatan dapat meningkatkan kesadaran<br />
mereka yang bekerja di daerah yang terkena<br />
dampak konflik atau individu-individu yang<br />
terancam karena kegiatan keprofesian mereka.<br />
Dengan demikian, tindakan-tindakan seperti ini<br />
dapat memfasilitasi keselamatan pribadi <strong>dan</strong><br />
kelembagaan media <strong>dan</strong> memungkinkan<br />
mereka untuk menyikapi kendala-kendala<br />
keamanan yang timbul dari konflik secara<br />
cepat <strong>dan</strong> efektif.<br />
Ikhtisar Temuan – Selama periode konflik<br />
terbuka di Maluku, Maluku Utara, <strong>dan</strong><br />
Sulawesi Tengah, keselamatan wartawan<br />
menjadi sangat terancam. Berpergian di<br />
daerah-daerah yang terkena dampak konflik<br />
menjadi sangat berbahaya <strong>dan</strong> beberapa<br />
wartawan yang melakukan perjalanan<br />
dilaporkan menjadi sasaran penyerangan, yang<br />
menimbulkan sejumlah korban jiwa. Di<br />
Maluku, kekerasan yang belakangan menyulut<br />
kembali telah kembali menempatkan wartawan<br />
<strong>dalam</strong> risiko yang tinggi. Dampak jangka<br />
panjangnya adalah masyarakat media yang<br />
khawatir jika harus mendatangi <strong>dan</strong> meliput<br />
secara langsung kelompok masyarakat ‘yang<br />
lain’.<br />
Kemungkinan Pendekatan – Usulan<br />
kegiatan-kegiatan untuk mendukung isu<br />
keselamatan adalah:<br />
1. Menyelenggarakan pelatihan keselamatan<br />
bagi wartawan lokal <strong>dan</strong> nasional di Maluku<br />
yang meliput konflik;<br />
2. Mengembangkan mekanisme penyaranan<br />
keselamatan yang responsif bagi wartawan<br />
lokal, yang dapat dilakukan lewat<br />
perkumpulan-perkumpulan<br />
profesi<br />
kewartawanan;<br />
3. Mendorong masyarakat media untuk<br />
mendatangi <strong>dan</strong> meliput kelompok masyarakat<br />
lain (dengan memperhatikan isu keselamatan)<br />
lewat teknik-teknik ‘peliputan inovatif’.<br />
6.3 Arus <strong>dan</strong> Akses terhadap Informasi<br />
Dasar Pemikiran Umum – Akses atas<br />
informasi <strong>dan</strong> arus informasi yang efisien <strong>dan</strong><br />
efektif dari media ke konsumen, <strong>dan</strong> dari<br />
narasumber utama ke media, merupakan hal<br />
yang penting bagi media agar dapat<br />
memainkan peran yang membangun di bi<strong>dan</strong>g<br />
pencegahan <strong>dan</strong> penyelesaian konflik. Apabila<br />
arus informasi ini dikekang atau bahkan absen,<br />
maka ketegangan dapat meningkat dengan<br />
cepat akibat masuknya bentuk informasi lain<br />
yang tidak terandalkan, seperti rumor <strong>dan</strong><br />
gosip, serta penyalur informasi yang<br />
menghasut <strong>dan</strong> ‘provokator’ yang bertindak di<br />
luar kode etik keprofesian <strong>dan</strong> struktur formal.<br />
Kunci untuk interaksi demikian adalah<br />
memastikan a<strong>dan</strong>ya arus informasi yang<br />
produktif <strong>dan</strong> saling menguntungkan antara<br />
kelompok-kelompok ini. Seringkali yang<br />
merintangi arus informasi ini adalah<br />
kesalahpahaman, sehingga kemampuan media<br />
untuk menyampaikan gambaran yang objektif<br />
<strong>dan</strong> akurat menjadi terhambat, yang<br />
seyogianya adalah sangat penting <strong>dalam</strong><br />
menyikapi konflik. Arus informasi yang bebas<br />
hambatan juga dapat membuka koridor <strong>dan</strong><br />
metode inovatif <strong>dalam</strong> mengakses informasi<br />
yang objektif <strong>dan</strong> akurat <strong>dan</strong> metode-metode<br />
peliputan semasa konflik.<br />
6.3.1 <strong>Media</strong> ke Konsumen<br />
Dasar Pemikiran Khusus – Dengan<br />
mendukung penciptaan lingkugan media yang<br />
independen <strong>dan</strong> majemuk, maka lansekap<br />
media menjadi lebih kaya pilihan <strong>dan</strong> beragam<br />
<strong>dan</strong> akses masyarakat umum, terutama yang<br />
terdapat di daerah terpencil, terhadap informasi<br />
menjadi lebih besar. Dengan demikian, jika ada<br />
media tunggal yang berkliblat ke kepentingan<br />
politik, agama, suku, atau ekonomi tertentu,<br />
maka dengan menciptakan kemajemukan yang<br />
berkesinambungan akan muncul lebih banyak<br />
58