You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
interview<br />
Air, Mineral dan Batu Bara, Investasi, Panas<br />
Bumi, dan lain-lain.<br />
Muhammadiyah tidak memiliki hubungan<br />
struktural, organisatoris, serta tidak<br />
berafiliasi dengan organisasi politik mana<br />
pun.<br />
Bagaimana agar upaya itu tidak diboncengi<br />
motif ekonomi dari pihak lain<br />
Ya, mungkin saja ada berbagai motif atau<br />
kepentingan orang-orang yang mendukung<br />
upaya judicial review. Bagi saya atau Muhammadiyah,<br />
itu tidak jadi masalah selama muaranya<br />
sama. Tapi sejauh ini saya menengarai tidak<br />
ada motif lain kecuali memang sama bertemu<br />
pandangan untuk menegakkan pelaksanaan<br />
Pasal 33 UUD 1945.<br />
Terkait dengan UU Sumber Daya Air,<br />
Anda menyebut air kemasan itu haram<br />
Saya kira ada pengutipan yang tidak utuh.<br />
Pernyataan itu terlontar saat saya menyampaikan<br />
pidato dalam pembukaan Musyawarah<br />
Kerja Nasional Majelis Tarjih di Palembang.<br />
Kebetulan salah satu tema yang dibahas<br />
adalah fikih tentang air tapi tidak spesifik dalam<br />
konteks air kemasan. Tetapi, untuk air kemasan<br />
yang dikuasai oleh sebuah perusahaan, apalagi<br />
asing, yang mengeruk keuntungan, menyengsarakan<br />
rakyat, kemudian merusak lingkungan<br />
hidup, menghabisi sumber mata air kita, ya itu<br />
bentuk al-fassat, bentuk kerusakan yang oleh<br />
agama, oleh Al Quran, itu sangat ditentang.<br />
Saya kira, saya tidak sampai menyatakan<br />
itu haram mutlak. Mungkin kawan wartawan<br />
yang mendengarnya dibuat haram mutlak.<br />
Sebenarnya ceramah saya pada waktu itu lebih<br />
bersifat pertanyaan dan tantangan kepada<br />
para ulama serta cendekiawan yang sedang<br />
mengikuti munas, mempertimbangkan jika<br />
terjadi kerusakan. Karena agama menyuruh<br />
menegakkan kebaikan. n ARIF ariantO<br />
Majalah detik 17 - 23 maret 2014