Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
internasional<br />
Seperti beralih<br />
dari papan catur ke<br />
lapangan sepak bola.<br />
national ini terpasang pada mesin Rolls-Royce<br />
di Boeing 777-200ER.<br />
Galibnya, ACARS mengirimkan data konsumsi<br />
bahan bakar dan sejumlah data teknis lain ke<br />
darat lewat satelit Inmarsat paling tidak empat<br />
kali selama penerbangan: saat lepas landas,<br />
menuju ketinggian, selama penerbangan, dan<br />
menjelang pendaratan.<br />
Menurut sumber Wall Street Journal, perangkat<br />
ACARS di pesawat MH-370 masih terus<br />
mengirimkan data “ping”<br />
hingga lima jam setelah lenyap<br />
dari pantauan radar.<br />
“Ping” terakhir dikirimkan<br />
dari wilayah udara di atas<br />
perairan. Namun tak diketahui<br />
mengapa perangkat<br />
ini akhirnya berhenti mengirimkan<br />
data. Seorang<br />
sumber lain menduga, ada<br />
seseorang di kokpit yang mematikannya.<br />
Hishammuddin menyanggah data tersebut.<br />
“Kami sudah bertanya kepada Rolls-Royce dan<br />
Boeing mengenai data tersebut. Menurut mereka,<br />
berita itu tidak akurat,” kata Hishammuddin<br />
Kamis lalu. Pihak Rolls-Royce maupun Boeing<br />
menolak memberikan tanggapan langsung atas<br />
informasi itu. Analis penerbangan, Tom Ballantyne,<br />
juga menyangsikan laporan Wall Street<br />
Journal. “Sangat sulit dipercaya... pesawat itu<br />
terbang selama lebih dari empat jam dan tak<br />
tertangkap radar, dan tak ada satu pun yang<br />
menyaksikan.”<br />
Sejumlah sumber menduga, setelah lepas<br />
dari pantauan radar, entah apa sebabnya,<br />
pesawat MH-370 turun dari ketinggian dan<br />
membelokkan arahnya ke Selat Malaka. Radar<br />
milik Angkatan Udara Malaysia sempat<br />
menangkap sinyal asing pesawat pada pukul<br />
02.15, tak jauh dari Pulau Perak di Selat<br />
Malaka. Pesawat itu berada pada ketinggian<br />
29.500 kaki. “Tapi aku tak bilang itu adalah<br />
MH-370,” kata Kepala Staf Angkatan Udara<br />
Malaysia, Tan Sri Rodzali Daud.<br />
Menurut William Marks, juru bicara Armada<br />
Ketujuh Amerika Serikat, pemerintah Malaysia<br />
sudah meminta kapal dan pesawat milik<br />
Amerika Serikat dan India untuk mencari jejak<br />
Majalah detik 17 - 23 maret 2014