Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Fokus<br />
jokowi resmi<br />
capres<br />
Wakil Ketua Umum Partai<br />
Gerindra Fadli Zon.<br />
Wahyu Putro /antara<br />
Berdasarkan catatan majalah detik,<br />
perjanjian Batu Tulis jadi biang<br />
ketegangan antara PDIP dan Gerindra<br />
pada Desember 2013. Pemicunya<br />
adalah pernyataan politikus PDIP,<br />
Ribka Tjiptaning, tentang pelitnya<br />
Gerindra dalam pendanaan kampanye<br />
2009. Sindiran Prabowo mengenai<br />
naiknya popularitas Jokowi<br />
dalam survei menambah runyam<br />
suasana. “Survei kan tergantung<br />
yang bayar,” ujarnya kala itu.<br />
Gerindra mengklaim perjanjian<br />
Batu Tulis benar adanya. Wakil<br />
Ketua Umum Gerindra Fadli Zon<br />
mengatakan dialah yang mengonsep<br />
surat itu dan mengetiknya.<br />
Perjanjian tersebut diteken oleh Megawati dan<br />
Prabowo pada kertas bermeterai. "Saya yang<br />
membikin draf-nya. Ibu Mega membaca sebelum<br />
menandatangani," kata Fadli Zon kepada<br />
majalah detik.<br />
Perjanjian itu memuat tujuh poin, antara lain<br />
pencalonan Megawati-Prabowo, pendanaan<br />
kampanye dengan pembagian 50 : 50, pembagian<br />
tugas Megawati-Prabowo jika terpilih, dan<br />
pembagian jatah menteri. Adapun dukungan<br />
Megawati kepada Prabowo diletakkan di<br />
urutan buntut. Namun Gerindra belum berani<br />
mengungkap secara terang-terangan isi perjanjian<br />
tersebut. Hanya mengancam saja. “Biarlah<br />
waktu yang berbicara,” tutur Prabowo.<br />
Kini, setelah Mega resmi memberikan mandat<br />
calon presiden PDIP kepada Jokowi, dokumen<br />
perjanjian Batu Tulis beredar di media<br />
massa. Di luar urusan keasliannya, isi dokumen<br />
tertanggal 16 Mei 2009 yang beredar luas itu<br />
memang tidak jauh berbeda.<br />
Diduga, kubu Gerindra yang menyebarkan<br />
dokumen itu. Namun Fadli Zon langsung<br />
membantahnya. Dia justru mengaku kaget<br />
dokumen itu sudah bisa dibaca oleh banyak<br />
orang. “Saya belum melihatnya,” ujarnya.<br />
Sementara sebelumnya menyanggah keberadaan<br />
perjanjian Batu Tulis, PDIP kini mengakuinya.<br />
Namun, menurut politikus PDIP, Eva<br />
Kusuma Sundari, tidak ada yang dilanggar oleh<br />
Mega dalam perjanjian tersebut.<br />
Poin-poin dalam perjanjian itu, menurut dia,<br />
berlaku apabila dalam pilpres 2009 pasangan<br />
Majalah detik 17 - 23 maret 2014