30.01.2015 Views

20140317_MajalahDetik_120

20140317_MajalahDetik_120

20140317_MajalahDetik_120

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

isnis<br />

Rata-rata mitra kami yang<br />

punya lapak strategis<br />

mampu menjual 500 tahu<br />

setiap harinya.<br />

sudah lama ia asah. “Sejak kuliah saya sudah<br />

berbisnis, mulai buat buku fotokopi, jual sepatu<br />

dan sandal di Pasar Blok M, sampai jual pulsa”<br />

ucapnya sembari tertawa.<br />

Maka, di sela-sela pekerjaan sebagai bankir,<br />

ia membuka bisnis jamur kriuk. Tapi bisnis yang<br />

ia mulai pada 2011 itu tidak berkembang. Saat<br />

memikirkan cara<br />

untuk maju, satu<br />

gerobak tahu jeletot<br />

membuka usaha di<br />

dekat gerobak jamur<br />

kriuk-nya. Salah satu<br />

karyawan jamur kriuk-nya<br />

menyarankan<br />

dirinya mengembangkan<br />

bisnis waralaba tahu sejenis.<br />

Rudi pun tergerak dan mulai bereksperimen<br />

selama dua bulan agar bisa menemukan racikan<br />

bumbu tahu pedasnya sendiri, yang khas<br />

dan enak. Awalnya ia membuka gerai sendiri,<br />

ternyata berjalan. Gerai milik sendiri pun bertambah<br />

sampai lima. Ia pun kemudian menawarkan<br />

bentuk waralaba, seperti yang diambil<br />

Indah, dan sekarang sudah tersebar sampai<br />

sekitar 50 buah.<br />

Ia bahkan sudah membuka pusat pengolahan<br />

bahan baku—yang meracik bumbu, memotong<br />

tahu dan sayuran—di Depok dengan karyawan<br />

mencapai 25 orang. De ngan penjualan minimal<br />

300 potong sehari saja pemegang waralabanya<br />

sudah bisa balik modal di bulan keempat, dan<br />

setiap bulan bisa mengantongi keuntungan Rp<br />

2,5 juta sebulan. “Rata-rata mitra kami yang punya<br />

lapak strategis mampu menjual 500 tahu<br />

setiap harinya,” ucapnya.<br />

Di Sidoarjo, Jawa Timur, bisnis gorengan bisa<br />

membuat Riyadh Ramadhan menjadi pengusaha<br />

kafe di salah satu mal di Surabaya dalam<br />

usia yang baru 26 tahun. Bisnis ini kue-kue gorengan—seperti<br />

sukun goreng, pisang goreng,<br />

sampai tahu goreng—dengan nama Go Crunz,<br />

yang dimulai lima tahun silam.<br />

Yang agak berbeda, harga kemitraan yang<br />

ditawarkan Riyadh lebih mahal. Untuk gerobak,<br />

ia memasang tarif Rp 39 juta dan minikafe Rp<br />

75 juta. Biaya ini termasuk peralatan, pelatihan,<br />

serta kemitraan selama tiga tahun.<br />

Meski mahal, dalam waktu sekitar empat<br />

bulan sejak ditawarkan, sudah belasan gerai<br />

Majalah detik 17 - 23 maret 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!