14.07.2015 Views

Proceeding-Simposium-Hukum-Nasional-2014

Proceeding-Simposium-Hukum-Nasional-2014

Proceeding-Simposium-Hukum-Nasional-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Simposium</strong> <strong>Hukum</strong> <strong>Nasional</strong> <strong>2014</strong>mendampingi korban membuat laporan pada jam 10.00, pendampinglangsung membawa korban untuk visum di rumah sakit jam 12.00sampai jam 17.00. Setelah visum jam 17.00 kembali lagi ke kepolisianuntuk BAP sampai jam 22.00.“Sampai di Polres sudah buat laporan kita damping, karenawaktu itu libur jadinggak bikin surat kuasa. Kami tetapmengenalkan diri sebagai pendamping dari LBH. Akhirnyadipersilahkan untuk membuat laporan kejadiannya kapan, 3 hariyang lalu. Kalau diperkosa tiga hari yang lalu itu sudahkelamaan. Anaknya takut mau ngakuk dia baru berani ceritasekarang. Ya sudah kita buat laporan, kita data, kita visum.Laporan belum dibuat, hanyakita data, kita visum. Laporanbelum dibuat, hanya pendaftaran saja dibuat surat rujukan, kitavisum di RSCM. Jadi langsung ke RSCM. Visum langsung dapathasilnya, waktu itu harus didampingi polisi. Karena tidak bisajalan sendiri. Setelah itu, langsung kembali lagi ke polres.Setelah di polres baru kita dibuatkan laporan. Setelah dibuatlaporan di SPK, kita diarahkan ke Unit PPA di BAP. Sayabingung kok langsung di BAP. Udah hari ini buat laporan ajakarena selesai visum itu sudah jam tujuh malam masak langsungdi BAP. Harusnya tunggu kondisi korban dulu karena kondisikorban itu masih capek. Kami menyerahkan ke pihak korban,mau di BAP sekarang lebih baik. Loh biasanya kami dampingnggak seperti ini. Biasanya diberi kebebasan. Tapi dari pihakkorban kayaknya sudah ketakutan. Ya sudah sekarang saja. Pasdi tengah-tengah pemeriksaan dia bilang, „mba, aku capek,gimana kalau besok aja?‟ setelah itu kita ngomong ke penyidikbisa nggak ditunda aja untuk besok. Ya sudah, nanti kita adapemeriksaan tambahan. Karena mereka memang awam hukum.”Adapun selama pemeriksaan, menurut pendamping hukum UH,polisi memberikan pertanyaan yang membingungkan dan menyudutkankorban, antara lain:1) “Kamu melakukan ini sama-sama mau kan?”(pendamping menjawab: “bagaimana ini disebut sama-sama maupak, dia masih kecil belum tau baik buruk, sedangkan pelaku sudahdewasa jadi tidak ada mau sama mau, ini masuk unsur dalam UUPAadanya bujuk rayu, tipu muslihat”)2) “Kok kamu gak teriak?”3) Kok mau sih, kamu pacaran ya?(Pendamping memprotes sikap polisi tersebut dengan mengatakan:“Gimana sih, KANIT-nya kan sudah sering berkoordinasi denganLBH, kok anak buahnya begini ya ngga punya perspektif.”)113

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!