09.05.2014 Views

JIS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

internasional<br />

Kami tak menyerah,<br />

tapi Kiev sudah<br />

mengkhianati kami.”<br />

Pogukay sembari berurai air mata. Dia pantas<br />

berduka dan marah besar. Malam sebelumnya,<br />

bersama puluhan aktivis pro-Kiev dan polisi<br />

lainnya, mereka mati-matian mempertahankan<br />

markas kepolisian Luhansk dari serbuan milisi<br />

pro-Rusia. “Aku tidur di<br />

lantai.”<br />

Mereka menembakkan<br />

gas air mata ke<br />

arah milisi pro-Rusia<br />

dan membakar ruparupa<br />

barang untuk<br />

menghadang kelompok<br />

pro-Moskow itu.<br />

Dia marah besar saat<br />

mendengar pernyataan<br />

Presiden Turchynov<br />

yang menyebut polisi<br />

dan tentara Ukraina di wilayah timur sebagai<br />

pengkhianat.<br />

“Kami tak menyerah dan tak menyerahkan<br />

senjata kami. Kami mempertahankan tempat<br />

ini dengan penuh kehormatan,” kata Pogukay,<br />

kolonel polisi, dengan berapi-api. Tapi, dengan<br />

dukungan Kiev yang hanya setengah hati, entah<br />

sampai kapan Kolonel Tatiana Pogukay dan<br />

kawan-kawannya sanggup mempertahankan<br />

markasnya.<br />

Fakta di lapangan terang-benderang. Tanpa<br />

sokongan prajurit dari Kiev, mustahil Tatiana<br />

dan aktivis pro-Ukraina di Luhansk sanggup<br />

mempertahankan wilayah itu agar tak jatuh seratus<br />

persen di bawah kendali milisi pro-Rusia.<br />

Mereka kalah segalanya: kalah senjata dan kalah<br />

jumlah. “Aku pikir sangat gamblang, semua<br />

ini tak akan terjadi tanpa keterlibatan Rusia,”<br />

Daniel Baer, Duta Besar Amerika Serikat untuk<br />

Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa<br />

(OSCE), menuding ke arah Kremlin.<br />

Nasib sejumlah kota di bagian timur Ukraina<br />

tak jauh berbeda. Di Donetsk, di Gorlovka,<br />

di Slaviyansk, di Horlivka, di Alchevsk, pengaruh<br />

pemerintah di Kiev hampir tak berbekas.<br />

Alih-alih berusaha merebut kembali otoritas<br />

atas kota-kota itu, Presiden Turchynov malah<br />

mengatakan mereka akan memfokuskan<br />

pasukannya untuk mempertahankan Kharkiv<br />

dan Odessa. Kini, di sebagian besar gedung<br />

pemerintah, bukan lagi bendera Ukraina yang<br />

berkibar, melainkan bendera Rusia.<br />

Majalah detik 5 - 11 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!