Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
internasional<br />
Tiga kali makan<br />
hamburger, kalian<br />
mulai bisa merasakan<br />
enaknya.”<br />
apakah buah dari mesin propaganda penguasa,<br />
warga Pyongyang meyakini bahwa hamburger<br />
merupakan ciptaan Kim Jong-il. “Ya, dia menciptakannya<br />
pada tahun 2009,” kata Nona Kim,<br />
mahasiswa kajian bahasa asing di Universitas<br />
Pyongyang. Dia sama sekali tak tampak sedang<br />
bercanda.<br />
●●●<br />
Sama seperti burger,<br />
di mata penguasa komunis<br />
di Pyongyang,<br />
jins merupakan lambang<br />
budaya kapitalis, dus<br />
terlarang di negeri itu.<br />
Kacamata hitam juga<br />
barang sangat langka di<br />
Korea Utara. Menurut Ji<br />
Woo, seorang pelarian<br />
dari utara, hanya Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un,<br />
yang selalu mengenakan kacamata hitam. Kapan<br />
pun dan di mana pun. Dia menduga, kacamata<br />
hitam itu merupakan lambang kekuasaan bagi<br />
Kim Jong-il dan bagi sejumlah petinggi negara itu.<br />
Bagi mereka yang nekat mengenakan celana<br />
jins atau kacamata hitam, siap-siap saja<br />
menghadapi masalah. Memang jarang ada peraturan<br />
tertulis soal rupa-rupa urusan remehtemeh<br />
itu, tapi selalu ada “polisi fashion” yang<br />
rajin menegakkan gaya hidup sosialis ala Korea<br />
Utara. “Polisi gaya hidup” ini tak dibayar, tapi<br />
mereka punya kekuasaan. Mereka adalah Liga<br />
Pemuda Sosialis Korea Utara. Song Eun-byul,<br />
bukan nama sebenarnya, punya pengalaman<br />
berurusan dengan para pemuda sosialis itu.<br />
Suatu kali, Song tak bisa lagi menahan hasratnya.<br />
Hitam, hak tinggi dengan ritsleting di<br />
sampingnya. Harga sepatu bot di kota yang<br />
tak jauh dari perbatasan dengan Tiongkok<br />
itu sebenarnya jauh dari murah untuk ukuran<br />
kantong Song. Modelnya yang tak umum<br />
bagi perempuan Korea Utara, juga bisa<br />
mendatangkan bahaya. Tapi hati Song sudah<br />
telanjur “meleleh”.<br />
“Sepatu itu cantik dan baru, semua orang<br />
menaruh perhatian,” kata Song pertengahan<br />
April lalu. Hanya beberapa hari setelah dia<br />
memamerkan sepatunya, anggota Liga Pemuda<br />
mencegatnya di jalan. Untung Song sudah<br />
Majalah detik 5 - 11 mei 2014