You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
internasional<br />
Seolah-olah Luhansk<br />
dan kepolisian<br />
lUhansk tak pernah<br />
ada.”<br />
Crimea bergabung dengan Rusia, atau menjadi<br />
negara merdeka. Jika referendum terlaksana,<br />
bakal semakin sulit bagi pemerintah di Kiev untuk<br />
memutar balik arah jarum jam dan merebut<br />
kembali wilayahnya. “Kami bukan pengkhianat<br />
seperti Turchynov. Kami akan bertahan hingga<br />
napas terakhir,” kata Kolonel Tatiana.<br />
l l l<br />
Senjata barangkali hanya<br />
bisa dilawan dengan senjata.<br />
Tapi di Ukraina Timur<br />
tak ada yang mengulurkan<br />
bantuan senjata bagi Tatiana<br />
Pogukay dan kawankawannya.<br />
Tidak dari Kiev,<br />
tak pula dari sekutu-sekutu<br />
pemerintah Ukraina, Uni<br />
Eropa, dan Amerika Serikat.<br />
Solusi militer, menurut Kanselir Jerman<br />
Angela Merkel, tak masuk hitungan mereka.<br />
“Tidakkah 100 tahun setelah Perang Dunia I<br />
dan 75 tahun setelah Perang Dunia II kita belajar<br />
sesuatu jika menggunakan metode serupa?”<br />
kata Kanselir Merkel. Solusi diplomasi menjadi<br />
satu-satunya pilihan. “Kami akan membantu<br />
Ukraina melewati masa-masa sulit ini dan kami<br />
juga ingin mempertahankan hubungan baik<br />
dengan Rusia.”<br />
Sejauh ini, hanya perang retorika dan sanksi<br />
ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan<br />
Uni Eropa kepada sejumlah pihak di sekeliling<br />
Presiden Rusia Vladimir Putin, juga beberapa<br />
tokoh utama pro-Rusia di Ukraina. Pekan lalu,<br />
Presiden Barack Obama menambahkan 17<br />
perusahaan dan 15 pendukung Presiden Putin<br />
dalam daftar sanksi pembekuan aset. Satu di<br />
antaranya Igor Sechin, bos perusahaan minyak<br />
Rosneft dan sekutu dekat Kremlin. “Targetnya<br />
bukan Presiden Putin langsung, melainkan<br />
mengubah kalkulus kebijakannya di Ukraina,”<br />
kata Presiden Obama.<br />
Selain dari Amerika dan Uni Eropa, sanksi<br />
kepada Rusia dijatuhkan oleh Jepang. Sanksi<br />
dari Negeri Matahari Terbit membuat Kremlin<br />
sewot. “Langkah tak bijak ini terang diambil karena<br />
tekanan dari luar dan berlawanan dengan<br />
niat Tokyo membangun hubungan baik dengan<br />
Rusia.... Kami tekankan, sangat tidak produktif<br />
Majalah detik 5 - 11 mei 2014