09.05.2014 Views

JIS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

selingan<br />

Kaus produksi Dipo Rengga,<br />

mantan teknisi Koes Plus.<br />

grandy/detikfoto<br />

tapa di masa tuanya.<br />

Apa yang membuat Koes Plus berkiblat<br />

pada The Beatles?<br />

Dulu awalnya yang terkenal kan The Everly<br />

Brothers, cuma lama-lama bosan. Terus keluar<br />

kelompok anak-anak muda yang nyanyi pakai<br />

suara satu, suara dua, sambil jingkrak-jingkrak.<br />

Nah, Beatles itu campuran Elvis Presley dan<br />

The Everly Brothers. Tapi kan hukum alam berlaku<br />

juga. Beatles kemudian terlindas oleh Bee<br />

Gees, Queen. Koes Plus juga begitu. Terlindas<br />

oleh zaman penyanyi-penyanyi cewek, Ebiet<br />

G. Ade, Chrisye. Tapi, anehnya, lagu-lagu Koes<br />

Plus itu abadi.<br />

Nah, itu apa resepnya?<br />

Apa ya... mungkin karena saya, Mas Tonny,<br />

bikin lagu dengan jujur. Dari pengalaman<br />

pribadi, apa yang kita rasakan dan lihat seharihari.<br />

Sebetulnya lagunya juga banyak yang berlandaskan<br />

nilai-nilai Indonesia, bukan nyontek<br />

luar negeri. Pada dasarnya, enggak munafik,<br />

kita niru lagu Barat. Tapi kemudian jadi punya<br />

identitas sendiri.<br />

Koes Plus pernah membuat album rohani,<br />

juga kasidah. Seperti apa sebetulnya<br />

keberagamaan di keluarga Koeswoyo?<br />

Leluhur kami sih semuanya Islam. Saya, Yok,<br />

Islam. Bagi kami, sikap beragama itu bukan<br />

melulu cuma ritual. Tapi bagaimana menjaga<br />

harmoni di antara sesama, kasih sayang, menjaga<br />

perdamaian. Kalau orang Islam menghayati<br />

betul doa pembukaan sebelum Al-Fatihah,<br />

pasti dahsyat. Enggak bakal ada teroris. n<br />

ARIF ARIANTO | SUDRAJAT<br />

Majalah detik 5 - 11 mei 2014<br />

Majalah detik 5 - 11 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!