You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
nasional<br />
Hajriyanto (kiri) dan Nurul<br />
Arifin<br />
Puspa Perwitasari, Muhammad<br />
Adimaja/ANTARA FOTO<br />
pemilu presiden.<br />
Tetapi, menurut Ketua DPP Golkar Hajriyanto<br />
Y. Thohari, meski peluang koalisi Golkar<br />
dengan Gerindra sangat terbuka, masih perlu<br />
dirumuskan soal siapa yang harus mengalah<br />
menjadi cawapres, Aburizal atau Prabowo.<br />
Pedomannya adalah perolehan suara pada<br />
pemilu legislatif dan hasil survei capres. Jika<br />
mengacu pada hasil pemilu, Aburizal-lah yang<br />
pantas menjadi capres.<br />
“Kalau pedomannya pemilihan legislatif, suara<br />
Golkar di atas Gerindra. Artinya, Pak ARB<br />
(jadi capres). Tapi, kalau pedomannya survei,<br />
bisa Prabowo (jadi capres),” ujar Wakil Ketua<br />
Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.<br />
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin<br />
menyebut pertemuan Ical dan Prabowo layaknya<br />
pertemuan kakak dengan adik. Menurut<br />
dia, bisa saja Aburizal atau Prabowo yang menjadi<br />
cawapres jika kedua partai itu berkoalisi.<br />
“Ada kalanya kakak berkorban untuk adiknya<br />
atau adik mengalah kepada kakaknya,” tuturnya<br />
secara terpisah.<br />
Namun Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli<br />
Zon menyebut pertemuan Prabowo dengan<br />
Ical belum mengarah pada capres-cawapres,<br />
sekalipun pembicaraan kedua tokoh tersebut<br />
sudah mengarah ke koalisi. Ini artinya, seperti<br />
kata Zaenal Bintang, pencalonan Aburizal di<br />
ujung tanduk. ■<br />
Deden Gunawan, Ahmad Toriq, Edward Febriyarti K. | Dimas<br />
Majalah detik 7 5 - 13 - 11 april mei 2014