You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
wisata<br />
yang sudah dewasa, minimal 18 tahun. Jadi, untuk<br />
yang masih remaja, jangan coba-coba, ya.<br />
Jeju Love Land dibuka pada 2004. Pembukaan<br />
taman ini bertujuan memberi informasi<br />
dan pendidikan seks kepada orang dewasa.<br />
Tak jarang, Love Land mengadakan event. Paling<br />
sering adalah ajang pencarian jodoh, yang<br />
sangat diminati. Bahkan banyak peserta yang<br />
datang dari luar negeri demi mengikuti acara<br />
ini.<br />
Sayang, saat saya dan rombongan datang,<br />
tidak ada event apa pun. Taman seluas sekitar<br />
dua kali lapangan sepak bola ini juga sepi pengunjung<br />
karena bukan akhir pekan.<br />
Setidaknya ada 140 patung berpose erotis<br />
tersebar di berbagai penjuru taman. Patung-patung<br />
itu merupakan karya seni para mahasiswa<br />
Hongik University di Seoul, Korea Selatan.<br />
Kebanyakan pengunjung Love Land adalah<br />
pasangan muda. Tapi ada juga rombongan<br />
seperti kami. Ekspresi pengunjung begitu memasuki<br />
taman biasanya seragam. Ngakak!<br />
Ada pengunjung yang cekikikan malu-malu,<br />
tapi ada juga yang “gila”. Salah satu rekan saya<br />
adalah tipe pengunjung “gila” ini. Dia nekat<br />
berpose dengan patung-patung erotis.<br />
Misalnya ada patung yang berdiri sendirian,<br />
dia pun berfoto seolah-olah menjadi pasangan<br />
patung itu. “Dia kan sendirian, saya temani,<br />
deh,” ujarnya spontan tanpa malu-malu.<br />
Polah teman saya ini memancing gelak tawa<br />
pengunjung lain. Saya sendiri terpingkal-pingkal<br />
sambil terus menjepretkan kamera saya ke aksi<br />
gilanya.<br />
Beberapa pengunjung ternyata menonton<br />
aksi teman saya itu. Mereka bahkan ikut-ikutan<br />
Majalah detik 5 - 11 mei 2014