You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
isnis<br />
Salah satu ponsel<br />
dipamerkan di "South<br />
Pacific Intouch Cooperation<br />
Summit". Ponsel cerdas<br />
ini bakal memotong<br />
pendapatan SMS operator<br />
seluler.<br />
Paramayuda/ANTARA FOTO<br />
layanan ini, pelanggan akan mendaftarkan dan<br />
mengisi “nomor” XL mereka dengan uang. Saat<br />
membayar transaksi, uang itu ditransfer oleh XL<br />
masuk rekening Alfamart—atau rekanan lain,<br />
termasuk sejumlah situs perdagangan Internet,<br />
seperti Disdus.com.<br />
Layanan e-banking memiliki harapan cerah<br />
karena lebih efisien. Ini seperti diungkapkan<br />
Asosiasi Penyedia Konten Seluler dan Internet<br />
atau Indonesian Mobile and Online Content<br />
Provider Association (Imoca).<br />
Sekretaris Jenderal Imoca, Ferrij Lumoring,<br />
mengatakan transaksi lewat mobile banking hanya<br />
butuh Rp 1.000 per transaksi. Sedangkan<br />
via ATM butuh Rp 3.000 per transaksi. “Operator<br />
penyedia layanan data juga bisa menjangkau<br />
unbankable people (orang yang tak memiliki<br />
rekening) dari seluruh kelas sosial,” katanya.<br />
Tapi sejumlah masalah masih menghadang.<br />
XL menyatakan kendala utama layanan SMS<br />
banking, Internet banking, dan XL Tunai adalah<br />
kuatnya pengaruh uang tunai untuk transaksi<br />
di Indonesia.<br />
Tapi rupanya masalah bukan hanya itu. Arie,<br />
misalnya, tidak selalu membayar tran saksi<br />
menggunakan XL Tunai. Pertama, karena sinyal<br />
kadang buruk. Transaksi ini memang membutuhkan<br />
sinyal seluler yang stabil. Selain itu,<br />
tidak semua kasir mafhum dengan teknologi<br />
pembayaran baru ini. “Sejumlah pegawai Alfamart<br />
belum tahu ada layanan ini,” ucapnya.<br />
■ BUDI ALIMuddin<br />
Majalah detik 5 - 11 mei Mei 2014