09.05.2014 Views

JIS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hukum<br />

Ganjar Pranowo saat memergoki<br />

petugas Dinas Perhubungan<br />

menerima setoran dari supir truk.<br />

dok.detikcom<br />

Emosi Gubernur Jawa Tengah Ganjar<br />

Pranowo seketika memuncak begitu<br />

tahu ada pungutan liar (pungli) di<br />

jembatan timbang Subah, Batang,<br />

Jawa Tengah. Minggu malam, 27 April lalu, dalam<br />

perjalanan menuju Semarang setelah melakukan<br />

kunjungan kerja ke Cilacap, Banyumas,<br />

dan Tegal, Ganjar beserta rombongan mampir<br />

ke jembatan timbang Subah. Saat itulah Ganjar<br />

melihat sendiri para kernet truk meletakkan<br />

uang di meja petugas.<br />

Awalnya, inspeksi mendadak itu berlangsung<br />

santai. Ganjar bertanya-tanya kepada petugas<br />

Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika<br />

Jawa Tengah di dalam pos. “Kalau (truk)<br />

melebihi muatan, gimana?” Yang ditanya lalu<br />

menjelaskan peraturan soal denda jika muatan<br />

truk melebihi batas maksimal beban yang<br />

diperbolehkan. Ganjar, yang berkemeja putih<br />

lengan pendek, pun manggut-manggut. Sementara<br />

itu, di luar kantor, truk-truk besar silih<br />

berganti menimbang muatan.<br />

Nah, saat gubernur dari Partai Demokrasi<br />

Indonesia Perjuangan itu sedang berbincang,<br />

tiba-tiba seorang kernet masuk ruangan. Pria<br />

berkaus abu-abu itu meletakkan uang Rp 10<br />

ribu di atas meja petugas, lalu buru-buru keluar.<br />

Amarah Ganjar sontak tersulut. “Iki arep mbok<br />

kek-ke sopo (Duit ini mau diberikan ke siapa)?”<br />

ujarnya sembari menunjuk uang di meja.<br />

Sang kernet sempat kebingungan sebelum<br />

Majalah detik 5 - 11 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!