09.05.2014 Views

JIS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

selingan<br />

saat berbincang dengan<br />

majalah detik di kediamannya,<br />

kawasan Pamulang,<br />

30 April. Salah satu tujuan<br />

utamanya, ia melanjutkan,<br />

adalah mendeteksi berapa<br />

banyak warga dan tokoh<br />

di sana yang benar-benar<br />

ingin bergabung dengan<br />

Indonesia.<br />

Konser digelar di markas<br />

tentara Portugis di<br />

Dili. Lagu yang dibawakan<br />

antara lain Layanglayang<br />

dan Hidup yang<br />

Sepi. “Meski sepertinya<br />

enggak ngerti syairnya,<br />

mereka kelihatan seneng<br />

banget. Bener-bener dahsyat<br />

lagu-lagu Koes Plus<br />

itu,” kata Yon.<br />

Meski cuma menggelar satu kali konser, karena<br />

pengiriman Koes Plus juga dimaksudkan<br />

sebagai bagian operasi intelijen, mereka tinggal<br />

di sana selama sepekan. Seusai konser, para<br />

personel Koes Plus, yang didampingi beberapa<br />

perwira intelijen, seperti Mayor Surojo, melakukan<br />

berbagai pertemuan dengan sejumlah<br />

tokoh Timor Portugis.<br />

“Kami antara lain bertemu Gubernur Timor<br />

Portugis (Fernando Alves Aldeia). Dia bilang ke<br />

Mas Tonny (pimpinan Koes Plus), ‘Kamu ke sini<br />

jangan bawa bom, ya. Main musik saja', ha-haha...,”<br />

tutur Yon.<br />

Sedangkan Yok Koeswoyo dalam buku Koes<br />

Plus—Kisah dari Hati, yang ditulis Ais Suhana,<br />

mengungkapkan, seusai konser mereka diundang<br />

makan siang dan makan malam ke sanakemari.<br />

“Kami seperti orang penting,” kata Yok.<br />

Bukan hanya pertunjukan mereka yang<br />

mendapat sambutan hangat, ketika kembali ke<br />

Hotel Turismo tempat menginap, orang-orang<br />

di sana menggedor-gedor pintu mobil sambil<br />

berteriak-teriak, “Koes Plus bom grupo de musica”<br />

dan “Viva Presidente Soeharto,” kata Yok.<br />

Kembali dari Dili pada 13 November 1974,<br />

Koes Plus disambut Menteri Luar Negeri Adam<br />

Malik dan Ali Moertopo begitu tiba di Jakarta.<br />

Paspor mereka diminta dan tidak dikembalikan.<br />

Sedangkan Dipo, yang pulang dengan pesawat<br />

Majalah detik 5 - 11 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!