13.07.2015 Views

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sebesar 311 per 100.000 penduduk. Prevalensi TB Paru menurut provinsi berdasarkandiagnostik dan gejala dapat dilihat di Lampiran 3.14.Berikut ini disajikan prevalensi TB paru menurut karakteristik responden.TABEL 3.4PERIOD PREVALENCE TB (D) DAN PERIOD PREVALENCE SUSPEK TB (G)PADA PENDUDUK > 15 TAHUN MENURUT KARAKTERISTIK, RISKESDAS 2010Tempat TinggalKarakteristik RespondenPeriod Prevalence (%)Perkotaan 0,703 2,320Perdesaan 0,750 3,182Tidak sekolah 1,041 4,074Tidak Tamat SD 0,974 3,948Tingkat Pendidikan Tamat SD 0,904 3,060Tamat SMP 0,566 2,305Tamat SMA 0,455 1,922Tamat SMA Plus 0,535 1,366Kuintil 1 0,733 3,012DGTingkat Pengeluaranper KapitaKuintil 2 0,707 2,870Kuintil 3 0,768 2,745Kuintil 4 0,801 2,516Sumber: Riskesdas 2010, Badan Litbangkes, Kemenkes RIKuintil 5 0,607 2,410Pada tabel di atas nampak bahwa period prevalence TB (D) di perdesaan lebih tinggidibandingkan di perkotaan. Prevalensi TB berdasarkan diagnosis menunjukkankecenderungan penurunan seiring dengan peningkatan tingkat pendidikan. Selain itu jugaterdapat kecenderungan penurunan prevalensi TB berdasarkan gejala klinis seiring denganmeningkatnya tingkat pendidikan. Prevalensi TB berdasarkan gejala klinis jugamenunjukkan penurunan seiring dengan peningkatan tingkat pengeluaran per kapita.Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (DirectlyObserved Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dantelah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif(cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu: 1) Komitmen politis; 2)Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendekyang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasukpengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis(OAT) yang bermutu; dan 5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampumemberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secarakeseluruhan. Pengembangan strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh provinsi (33provinsi) pada 497 kabupaten/kota yang ada. Pada fasilitas pelayanan kesehatan,strategi DOTS telah dilaksanakan di Puskesmas (96%) dan di Rumah Sakit (40%) baikRumah Sakit Pemerintah, Swasta, BUMN, TNI-POLRI, B/BPKPM dan RSTP.63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!