13.07.2015 Views

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

0,4% pada tahun 2011. Penurunan ini dapat disebabkan oleh adanya perbaikanpenatalaksanaan kasus Diare.Pada tahun 2010 dan 2011 terdapat 7 provinsi yang setiap tahun mengalamiKLB Diare yaitu Jawa Barat, Riau, Sulawesi Tengah, Aceh, Banten, Jawa Tengah danJawa Timur. Target CFR saat KLB Diare diharapkan < 1%. Pada tahun 2010 CFRtertinggi terjadi di Kab. Paniai Provinsi Papua yaitu 21,62% dan pada tahun 2011 CFRtertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu 7.69%. Hal ini terjadi pada umumnyakarena penderita terlambat memperoleh pertolongan, yang antara lain akibat letakgeografis yang sulit dan biasanya jauh dari sarana pelayanan kesehatan.Dari 15 provinsi yang terkena KLB diare tahun 2011, jumlah tertinggi penderitaterjadi di Kepulauan Riau yang menyerang 1.426 orang. Sedangkan di Provinsi JawaBarat, Banten, dan Sulawesi Barat KLB diare menyerang lebih dari 200 jiwa.3. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)a. Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masukke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunyadisebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyakditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenagakesehatan yang rendah.Pada tahun 2011, dilaporkan terdapat 114 kasus TN dengan jumlah meninggal69 kasus. Dengan demikian, Case Fatality Rate (CFR) Tetanus Neonatorum pada tahun2011 sebesar 60,5%. Pada tahun 2011, kasus TN tersebut terjadi di 15 provinsi dengan13 provinsi melaporkan adanya kasus meninggal.Gambaran kasus menurut faktor risiko status imunisasi menunjukkkan bahwasebagian kasus terjadi pada kelompok yang tidak diimunisasi yaitu 67 kasus (59%).Menurut faktor risiko penolong persalinan, 77 kasus (68%) ditolong oleh penolongpersalinan tradisional, misalnya dukun. Distribusi kasus menurut cara perawatan talipusat, sebagian kasus dilakukan perawatan tali pusat tradisional yaitu 57 kasus (50%).Gambaran kasus Tetanus Neonatorum beserta persentase kasus berdasarkan faktorrisiko menurut provinsi dapat dilihat pada Lampiran 3.22.b. CampakPenyakit campak disebabkan oleh virus campak, golongan Paramyxovirus.Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah)orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak usiapra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akanmendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.Pada tahun 2011 dilaporkan terdapat 21.893 kasus campak. Jumlah kasusmeninggal sebanyak 9 kasus, yang dilaporkan dari 2 provinsi, yaitu Banten 5 kasus danSulawesi Tengah 4 tengah. Incidence Rate pada tahun 2011 sebesar 9,22 per 100.000penduduk. Incidence Rate tertinggi terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 54,93per 100.000 penduduk, kemudian DKI Jakarta sebesar 43,72 per 100.000 penduduk dan78

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!