13.07.2015 Views

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

esarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harusmendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untukmendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensisedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkanperubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satukali pada minggu pertama dan satu kali pada 8-28 hari), menjadi 3 kali (dua kali padaminggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakanpada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari dan umur 8-28 hari.Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan kesehatanneonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan neonatus sebanyak 3 kali.Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatus adalah pemeriksaan sesuaistandar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi barulahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonatalpertama (KN1), dilakukan juga pemberian vitamin K1 injeksi dan pemberian imunisasihepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir. <strong>Ind</strong>ikator ini mengukur kemampuanmanajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan neonatal yangkomprehensif.GAMBAR 4.9CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA (KN1)DI INDONESIA TAHUN 2011112Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI, 2012Pada gambar di atas nampak bahwa capaian KN1 pada tahun 2011 sebesar90,51% telah melampaui target Renstra Kementerian Kesehatan sebesar 86%. Dengandemikian, sebanyak 20 provinsi (60,6 %) telah memenuhi target Renstra Kemenkes.Namun terjadi disparitas capaian antar provinsi yang sangat lebar, dimana capaiantertinggi terdapat di Kalimantan Selatan sebesar 99,62%, diikuti oleh Kep. BangkaBelitung sebesar 99,26%, dan Jawa Tengah sebesar 98,19%, dan capaian terendah diPapua sebesar 20,84%, diikuti Papua Barat sebesar 42,75%, dan Kalimantan Timursebesar 71,47%. Meskipun Capaian Kunjungan Neonatal Pertama masih terjadidisparitas pencapaian yang sangat lebar hingga mencapai 78,78 poin pada tahun 2011,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!